Cinta ibuku untuk anaknya bukan cinta biasa. Tapi cinta tulus penuh makna. Perjuangan dan pengorbanannya dari kecil hingga kami dewasa. Tak butuh balas jasa dan berlaku sepanjang hidupnya.
Ketika kecil, aku selalu ditimang dan dimanja. Menjelang remaja tak lalai mendidik dan membina, agar aku bisa hidup bermakna bagi sesama dan menjalankan perintah Sang Pencipta. Bahkan disaat dewasa, kami dibimbing agar mandiri dan siap berumah tangga.
Itulah kisah cinta dan kasih sayang sejati, yang dimiliki oleh seorang ibu. Dan cinta kasih itulah yang membangun kehangatan keluarga.
Disaat aku menangis, dia ada dan menghiburku. Ketika aku bersedih, dia tawarkan canda untuk membangunkan tawaku. Ketika aku bercerita, dia sabar mendengarku. Ketika hatiku terluka, dia membalutku dengan sebuah lagu. Ketika aku jatuh, dia ulurkan tangan dan menopangku. Ketika aku gagal, dia tak henti menguatkanku.
Itulah perasaan yang terdalam, yang ditunjukkan seorang ibu. Perasaan itu pula yang membangun kehangatan keluarga.
Kepedihan dan kesedihannya tidak dipamerkan dihadapanku, agar aku tidak menjadi pribadi yang cengeng dan loyo. Kelemahannya tidak pernah diumbar, agar aku belajar hidup tangguh dan kokoh. Dan kegagalannya tidak ditunjukkannya padaku, agar aku menjadi pribadi yang pantang menyerah.
Begitulah ibuku mengobarkan dan mengajarkan semangat dan ketangguhan hidup bagiku.
Seorang ibu adalah pahlawan cinta. Pengorbanannya tiada tara dan tiada tandingannya. Demi aku, bahkan dia lupa pada dirinya sendiri. Sebab diriku adalah harta baginya. Baginya aku adalah titipan Sang Ilahi yang perlu dirawat dan dijaga. Hingga kelak, aku bermakna bagi cucunya, bangsa dan negaraku.
Kasih sayang seorang ibu tidak mungkin bisa digantikan oleh apapun. Bahkan kasih sayang ibu tidak mungkin dibeli untuk dimiliki. Kasih seorang ibu lebih berharga dari harta dan melebihi permata.
Ketika seseorang bertanya tentang cinta dan pengorbanannya, masih mungkinkah aku menyangkalnya? Ketika dia sudah tua dan renta, masih mungkinkah aku melupakannya? Ketika dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa, mana mungkin aku meninggalkannya.
Akhir kata, semoga setiap anak, tidak pernah melupakan jasa dan pengorbanan seorang ibu. Semoga setiap anak mencintai ibu hingga pada akhir hayatnya. Bahkan kita semua terus melahirkan cinta, hingga bumi ini dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.