Merespon berbagai hal terkait tujuan dan hikmah pendidikan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur memprakarsai program Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) bagi guru-guru seuruh Sekolah Indonesia Luar negeri (SILN) se-Malaysia yang berlangsung selama tiga hari pada akhir pekan lalu di Johor Bahru, Johor, Malaysia.
Pelatihan PKG kali ini dihadiri oleh 100 orang guru Indonesia di Malaysia dengan perincian sebagai berikut: 35 guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), 48 orang guru dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), dan 17 orang guru dari Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB).
Dari acara itu, saya menangkap bahwa ada harapan besar pemerintah Indonesia kepada para pejuang pendidikan Indonesia di luar negeri, khususnya di negeri jiran, Malaysia yakni memastikan anak-anak tenaga kerja Indonesia bisa mendapat akses pendidikan selama di perantauan. Keinginan itu muncul bukan karena pendidikan dilihat sebagai hak asasi manusia yang apabila tidak dilaksanakan, pemerintah akan dipersalahkan, namun semua pihak sangat menyadari bahwa anak-anak Indonesia di Malaysia merupakan mutiara bangsa yang harus senantiasa digilap supaya tetap bercahaya seperti mutiara-mutiara bangsa yang ada di dalam negeri.
Pemerintah Indonesia sangat menyadari bahwa mutiara bangsa yang berserakan di luar negeri harus mendapat sentuhan tangan-tangan terampil yang tulus dan kompeten serta penuh tanggung jawab. Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur mengundang delapan orang nara sumber dari berbagai bidang di Kemdikbud dan SEAMOLEC.
Sudah saatnya semua pihak benar-benar memperhatikan sekaligus menghargai jasa-jasa guru karena berkat peran gurulah lahir pemimpin bangsa yang berkarakterb dan bermoral.(*)
KL:28082017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H