Mohon tunggu...
Three Natalia Pardosi
Three Natalia Pardosi Mohon Tunggu... Mahasiwa Ilmu Komunikasi President University

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tertarik pada dunia public relations, media, dan strategi komunikasi digital. Aktif mengeksplorasi isu-isu seputar branding, kampanye sosial, serta tren komunikasi masa kini. Memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan senang menulis sebagai bentuk refleksi, berbagi perspektif, dan latihan berpikir kritis.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Mahasiswa President University Ajak Siswa Peduli Lingkungan

20 Mei 2025   22:27 Diperbarui: 20 Mei 2025   23:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 24 dan 25 April 2025, tim kampanye Sweep the Shore menyambangi tiga SMA di kawasan Cikarang: SMAN 1 Cikarang Utara, SMAN 3 Cikarang Utara, dan SMAN 1 Cikarang Selatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari Communication Stride (Commstride) kampanye tahunan mahasiswa Komunikasi yang fokus pada isu-isu SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Fokus utama mereka kali ini adalah SDGs poin 14: Life Below Water, yang menyoroti pentingnya menjaga ekosistem laut dari ancaman pencemaran, terutama oleh sampah plastik.

Dalam sesi edukasi tersebut, siswa tidak hanya diajak mendengarkan materi, tapi juga terlibat dalam diskusi santai dan permainan interaktif. Salah satu materi yang cukup membuka wawasan adalah fakta tentang dampak plastik sekali pakai dan mitos di balik penggunaan tas spunbond yang selama ini dianggap "hijau".

"Saya nggak nyangka ternyata tas spunbond juga bisa jadi sampah yang merusak laut kalau dibuang sembarangan. Selama ini saya kira itu solusi yang ramah lingkungan," ujar Amel, siswi kelas 11 SMAN 3 Cikarang Utara, dengan raut wajah terkejut setelah mengikuti sesi edukasi dari mahasiswa President University.

Pernyataan Amel adalah gambaran nyata bahwa edukasi lingkungan, khususnya soal sampah plastik, masih sangat dibutuhkan terutama di kalangan generasi muda. Itulah yang mendorong mahasiswa Ilmu Komunikasi President University untuk turun langsung ke sekolah-sekolah lewat rangkaian kegiatan bertajuk Sweep the Shore.

Tahukah kamu? Menurut data World Bank, Indonesia menghasilkan sekitar 4,9 juta ton sampah plastik yang tidak tertangani dengan baik setiap tahunnya. Salah satu bukti nyata betapa seriusnya isu ini adalah kejadian di Wakatobi, Sulawesi Tenggara di mana seekor paus sperma ditemukan mati dengan 5,9 kilogram sampah plastik di dalam perutnya.

Fakta ini menjadi pemicu diskusi yang menggugah para siswa. "Saya jadi mikir dua kali sebelum beli minuman kemasan lagi. Selama ini saya nggak pernah kepikiran bahwa botol yang saya buang bisa nyasar ke laut," ujar Bayu, siswa SMAN 1 Cikarang Selatan.
Edukasi tak berhenti di kelas. Tim Sweep the Shore juga meluncurkan kampanye digital bertajuk "Mana Tumbler Lo?" di Instagram, mengajak siswa menunjukkan kebiasaan membawa tumbler lewat fitur Add Yours. Sebuah cara kreatif untuk membangun tren positif di kalangan Gen Z.

Tak hanya itu, siswa juga diajak mengikuti lomba desain poster, menulis blog bertema Life Below Water, hingga bergabung dalam aksi bersih pantai yang digelar pada 3 Mei 2025 di Pantai Tanjung Pakis, Karawang.

Aksi bersih pantai ini berhasil menggerakkan lebih dari 50 relawan muda. Mereka bersama-sama memunguti sampah plastik yang berserakan di bibir pantai. Bukan pekerjaan mudah, tapi penuh makna.

Gerakan ini mengingatkan kita bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil. Membawa tumbler sendiri, mengurangi penggunaan kantong plastik, atau sekadar membuang sampah pada tempatnya semua itu jika dilakukan bersama-sama, bisa menjadi kekuatan besar untuk menyelamatkan bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun