Â
Dan ketika kisah tentang sari lemon hasil produksi dari Master Lemon tuntas kami dengarkan, kami tahu bahwa perjalanan belum usai. Masih ada satu pintu lagi yang harus kami ketuk untuk kami sibak kisahnya dan dalami ceritanya. Bukan tanpa alasan, karena di baliknya, ada benang-benang harapan sedang dirajut perlahan oleh tangan seorang perempuan muda yang tinggal di area wisata di Cikole.
Â
Rajutan Benang Harapan dari Cikole
Â
Kami tiba di rumah Ibu Sherly Novita sekitar pukul dua siang. Siang itu, kabut Cikole sudah tergantikan terik sinar mentari yang menerangi tanah Lembang. Bahkan, diantara teriknya siang hari udara dingin Lembang masih terasa segar dan menyejukkan. Kalaulah bukan karena tuntutan tugas, mungkin kami dibuat kantuk dan terlelap oleh tenangnya suasana dan sejuknya Lembang.
Â
Menapaki jalan gang yang tak jauh dari area wisata Kopi Luwak Cikole, kami disambut hangat Ibu Sherly.
Â
"Masuk aja, aa dan teh. Maaf ya rumahnya sederhana," ucapnya ramah.