Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bagaimana Filsafat Berperan dalam Kehidupan Manusia Modern?

18 Maret 2023   02:15 Diperbarui: 18 Maret 2023   02:27 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat adalah basis pemikiran yang telah menggerakan sejarah umat manusia. Sejak masa Anaximander hingga ke masa Albert Einstein, dan dari masa Socrates ke masa Slavoj Zizek, filsafat selalu menjadi substansi dari perkembangan zaman, modernisasi ilmu pengetahuan dan menciptakan peradaban modern yang saat ini dapat kita lihat dan dapat kita nikmati hasilnya. Baik dalam proses penalaran menuju sebuah pengetahuan yang baru, ataupun penalaran yang juga berfungsi sebagai metode ilmiah dan alat analisa dalam mendeskripsikan tentang bagaiamana sesungguhnya dunia nyata.

Seperti yang kita ketahui, kalau ilmu pengetahuan yang dikembangkan tanpa melalui berfikir secara filosofis, justru akan mengakibatkan bencana kemanusiaan. Pertikaian, perang dan pertumpahan darah merupakan sejarah yang tertulis dalam setiap mata pelajaran yang kita temukan dalam sejarah umat manusia. Kehancuran dan penciptaan Bom Atom untuk melanjutkan dominasi sebuah kelompo atas kelompok lainnya merupakan salah satu dari banyak pengetahuan yang diciptakan oleh ilmu pengetahuan.

'Status quo' manusia yang dalam pandangan psikologis dianggap sebagai makhluk yang memiliki kecenderungan kecenderungan untuk untuk mendekati kenikmatan dan menjauhi rasa sakit akan menempatkan dirinya dalam sikap mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama, sehingga aspek yang melekat dalam kepentingan bersama secara berkala akan kehilangan perannya. Apabila dorongan alamiah manusia ini tidak disikapi dengan penalaran berfikir, akan menciptakan kekacauan dan permusuhan, sehingga ketentraman dan kebahagiaan pun akan semakin menjauh dari porosnya.

'Kebijaksanaan' yang merupakan terjemahan dari kata Cinta Kebijaksanaan yang terkandung dalam terminology 'Philosophy' merupakan tujuan dari kita untuk mempelajari filsafat, karna pada dasarnya harapan dari kehidupan yang dijalankan oleh umat manusia di muka bumi ini adalah meraih kebahagiaan, sedangkan kebahagiaan hanya akan diraih apabila kita mendapatkan resonasi sikap positif dari perbuatan yang kita lakukan terhadap manusia lainnya.

Kajian filsafat yang selalu mengorientasikan implikasi dari sebuah hasil penalaran selalu melibatkan pandangan moral yang mendalam, yang akan sangat berguna dalam menentukan arah dan tujuan dari sebuah pengembangan dalam sebuah ilmu pengetahuan dan mempengaruhi laju perkembangan dari peradaban yang diciptakan olehnya.

Ada ragam keilmuan yang mempengaruhi tentang bagaimana manusia hidup, dan bagaimana manusia mempertahankan kehidupan. Studi Farmasi, Kedokteran dan Pendidika, telah mempengaruhi tentang bagaimana orang-orang hidup. Sedangkan kajian kelmuan seperti Bisnis, ekonomi dan politik  telah mempengaruhi tentang bagaimana orang-orang dalam mempertahankan kehidupannya. 

Begitupun studi tentang Tata Kota, Teknik Mesin ataupun Arsitektur telah mempengaruhi tentang bagaimana gedung-gedung besar, Instalasi Mesin ataupun tata ruangan diciptakan. Begitupun halnya dengan studi Desain, Seni Rupa dan Seni Busana, yang telah mewujudkan nilai artistic yang memperindah dunia dari segala keruwetannya.

Manusia memahami tentang kehidupan di muka bumi beserta keseluruhan hal yang terdapat di alam alam semesta bukanlah hal yang alamiah, melainkan melalui sebuah tahapan dari proses berfikir yang manusia secara bertahap lewat proses pendidikan. Dalam kapasitas ini, guru menanamkan pemahaman tentang dunia dan manusia lewat berbagai sub-studi yang diajarkan dalam sekat-sekat mata pelajaran di jam sekolah. Secara lebih terperinci, jenjang-jenjang pendidikan yang telah dikurikulumkan sesuai dengan kebutuhan dan kemapuan berfikir yang perlu diajarkan secara bertahap.

Sebagai contoh, sekolah dasar di 3 tahun pertama memiliki jam masuk kelas yang relative singkat, kurang lebih sekitar 3 jam saja. Hal ini disesuaikan dengan tingkatan eksplorasi anak untuk mencari pengalaman baru di tingkatan usianya, sehingga mata pelajaran yang terlalu lama cenderung akan membuat murid bosan dan kehilangan minatnya pada pendidikan. 

Berbeda halnya dengan tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki jam belajar yang relative panjang yakni sekitar 8 jam, dengan bobot pelajaran yang tentunya akan lebih sulit dibandingkan sekolah dasar. Hal ini bertujuan untuk pembekalan diri menuju tahapan yang lebih lanjut dalam dunia kerja ataupun perkuliahan yang akan murid SMA hadapi setelah lulus dari jenjang pendidikan ini.

Kemampuan kita memahami perbedaan keyakinan dan sikap yang dimiliki oleh tiap individu dalam masyarakat tempat kita berada merupakan satu diantara ketenangan batin yang akan kita terima. Perbedaan sikap, keyakinan ataupun carapandnag yang orang lain berikan tidak lagi jadi maslaah yang perlu kita hadapi dengan serius. Pemahaman yang mendalam ini juga akan mempengaruhi tentang bagaimana diri kita bersikap dan meyakini dalam situasi dan kondisi yang kadang tak terduga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun