Mohon tunggu...
Thoriq Abdul Aziz
Thoriq Abdul Aziz Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar

Belajar sepanjang hayat, apa pun itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuangkan Ide Kreatif berbasis Isu Sosial dalam Kegiatan Pembelajaran PPKn dengan Design Thinking

9 Februari 2020   22:06 Diperbarui: 9 Februari 2020   22:16 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusun design thinking (dok. pribadi)

Isu sosial dikaji hingga menemukan apa yang menarik untuk dipresentasikan. Hal simpel yang menjadi awal dalam refleksi pengembangan desgin thinking ini adalah "Kita yang masuk kedunianya bukan membuat dunia imajinasi sendiri" saat itu yang terpikirkan adalah menjadi orang yang peduli sekitar tanpa membuat imajinasi akan dunianya dalam batas ideal sendiri masing-masing.

Proses penyusunan design thinking (dok. pribadi)
Proses penyusunan design thinking (dok. pribadi)
Proses penyusunan design thinking (dok. pribadi)
Proses penyusunan design thinking (dok. pribadi)
Proses penyusunan design thinking (dok. pribadi)
Proses penyusunan design thinking (dok. pribadi)

Gagasan berpikir berbasis induktif adalah langkah selanjutnya dalam mengembangkan design thinking berbasis isu sosial yang ada. Saat itu, dalam salah satu pelajaran cabang ilmu sosial (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) yang menjadi fokus bidang penulis, dengan memegang prinsip awal refleksi di paragraf sebelumnya sesuai dengan sasaran yakni anak-anak kelas 7 (tujuh) maka penerapan design thinking dimulai dengan membangun alur berpikir siswa kedalam hal-hal logis di sekitar.

Berdiskusi dalam proses penyusunan Design Thinking (dok. pribadi)
Berdiskusi dalam proses penyusunan Design Thinking (dok. pribadi)

Masing-masing kelompok menempelkan idenya, membuat sketsa sesuai kemampuan estetika mereka dan daya kreativitas yang dibebaskan agar membuat pesan dari isu tersampaikan hingga munculah hasil keberagaman dari hal yang kecil Pernikahan Suku Sunda.

Keingintahuan tentang tempat ibadah umat Kong Hu Chu di Kota Bandung, Profesi Masyarakat di Dataran Tinggi hingga Tukang Balon. Yaps keberagaman contoh-contoh dari pemikiran kritis mereka adalah modal awal untuk membangun pemikiran selanjutnya yakni bagian Think. 

Design dan think setelah bercerita, memantik, dan belajar. Kreativitas sudah dimulai, seperti spidol dan kertas kreatif yang ditempelkan di karton masing-masing peserta didik menempelkan contohnya satu persatu. Dari mulai profesi, agama, suku, dan pekerjaan.

Tak lupa banyak pertanyaan dari mereka, keingintahuan dan tentunya peranan pendidik adalah membangun stimulus dan berdiskusi aktif bersama mereka agar membangun pembelajaran bukan hanya karya tetapi diskusi yang didapat.

Presentasi hasil unjuk kerja siswa (dok. pribadi)
Presentasi hasil unjuk kerja siswa (dok. pribadi)
Presentasi hasil unjuk kerja siswa (dok. pribadi)
Presentasi hasil unjuk kerja siswa (dok. pribadi)

Hasil berkata, waktunya presentasi. Dengan keunikan karya dan kreativitas mereka pada akhirnya di luar ekspetasi, luar biasa design thinking ternyata menarik untuk diterapkan di Siswa kelas tujuh, adanya diskusi aktif, fokus kepada estetika karya serta kejelasan alur berpikir saat berpresentasi adalah nilai plus dan poin penting dalam pengembangan model terbaru ini.

Terimakasih untuk anak-anak didik penulis di SMP Negeri 5 Bandung, baru PPL dengan pengalaman serba minimal sudah menemukan hasil yang terbaik dan banyak refleksi untuk selalu belajar kedepannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun