Mohon tunggu...
Thoriq Abdul Aziz
Thoriq Abdul Aziz Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar

Belajar sepanjang hayat, apa pun itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuangkan Ide Kreatif berbasis Isu Sosial dalam Kegiatan Pembelajaran PPKn dengan Design Thinking

9 Februari 2020   22:06 Diperbarui: 9 Februari 2020   22:16 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusun design thinking (dok. pribadi)

Setelah menemukan idenya, silahkan tuliskan secara singkat, padat dan jelas dalam kertas tempel dan tempelkan idemu di karton sesuai dengan masalah yang dikaji. 

Kelas tampak meriah, dimulai dengan topik bahasan sesuai rancangan pembelajaran hari itu, keberagaman judulnya. Mengkaji isu keberagaman yang terbagi, tiga puluh dua ide murid yang berbeda dan dinamis tampaknya disatukan dalam satu kepentingan, yak.

Untuk membereskan dan menemukan masalah berujung solusi atas apa yang dipersiapkan dan akan dikaji untuk materi pembelajaran hari itu.

Spidol, kertas tempel, karton transparan tampak menjadi alat utama untuk menyukseskan model dalam kegiatan pembelajaran. Menganalisis kompetensi inti dan dasar, dikaji dengan topik pembelajaran yang akan digunakan hingga mengeksekusi (melaksanakan) kegiatan pembelajaran dengan rancangan yang telah dipersiapkan sebelumnya adalah salah satu langkah awal untuk memulai tingkat berpikir kritikal analisis peserta didik terhadap isu keberagaman yang ada.

Indonesia negeri yang beragam, banyak literatur cerita dan sumber berkata bahwa dengan keberagamannya adalah salah satu hal yang pantas untuk disyukuri. Enam agama, ratusan suku, bahasa dan beragam kepentingan antar golongan adalah nilai tambah bagi kemajuan suatu negara untuk mencapai cita-cita bangsa. "Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur" salah satu contoh sadurannya yang tersurat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Catatan prolog dalam paragraf sebelumnya, adalah pengantar pembangun pemikiran kritikal analisis peserta didik untuk memahami bagaimana rasanya tinggal di negara yang beragam, multikultural, multietnik dan keberagaman lainnya.

Acap kali tersirat dalam lambang burung Garuda "Bhinneka Tunggal Ika" adalah salah satu bukti dan syarat utama pengembangan isu masalah berbasis kajian sosial yang ada di Indonesia dengan topik dilingkungan sehari-hari.

Lingkungan sekitar menjadi target pembahasan dalam kajian isu sosial terkini mengenai keberagaman yang harus dikembangkan oleh para peserta didik. Kontekstual menjadi salah satu modal utama dalam pengembangan suatu pembelajaran agar kegiatan pembelajaran di persekolahan ternyata bisa membangun kepedulian peserta didik akan lingkungan yang ada di sekitar apalagi menyangkut keadaan sosial kemasyarakatan di sekitarnya.

Empat kelompok terbagi, dimulai dari jenis-jenis keberagaman yang dipantik terbagi menjadi empat jenis pula yang akan dikaji yakni Keberagaman Agama, Keberagaman Suku, Keberagaman Ras, dan Keberagaman Antar-golongan. Keempat ide kontekstual yang saling berdiri sendiri namun berkaitan tersebut dikaji dalam satu alur pikiran dan model yang sama saat itu namanya Design Thinking

Design thinking, nama leksikal yang akhir-akhir ini sedang viral di beberapa kalangan. Mengambil dua konsep utama yakni design dan thinking. Merancang dan berpikir adalah salah satu jalan utama terpenting dalam kegiatan design thinking ini. Alur berjalan, mendesain apa yang akan menjadi hingga menemukan alur berpikir yang tepat dalam menemukan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun