Berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, sebanyak 67,97 persen anak dengan disabilitas menyatakan sulit mengikuti pembelajaran online.
Selain itu, akses pendidikan yang terbatas saat pandemi COVID-19 membuat anak muda disabilitas yang memasuki usia kerja sulit mempersiapkan diri untuk mengembangkan keterampilannya.
Padahal data dari Badan Pusat Statistik pada 2019 menunjukkan masih ada 289 ribu angkatan kerja disabilitas yang pengangguran.
Inovatif supaya menarik
Dengan konteks inovatif, guru dapat membuat media belajar yang menarik sebagai alat fisik untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang bermanfaat.
Syarat pembuatan media pembelajarannya adalah harus bisa menyajikan pesan pembelajaran menjadi jelas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.
Selain itu, media belajar harus dapat menarik keterlibatan dan motivasi siswa serta mengubah pengalaman abstrak menjadi konkret.
Kemudian ada media audio yang hanya fokus untuk melibatkan indra pendengaran seperti musik dan bunyi-bunyian di alam.
Jenis yang ketiga adalah audio visual yang melibatkan indra penglihatan dan pendengaran. Film, iklan, dan video, misalnya.
Keempat, guru dapat membuat media pembelajaran yang multimedia dengan menggunakan beberapa jenis media secara terintegrasi. Contohnya adalah aplikasi komputer yang interaktif.
Selain itu kita juga harus yakin bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki bakat nya tersendiri dan tuhan menciptakan seorang manusia yang gagal. Akan tetapi Tuhan pasti memiliki rencana yang terbaik untuk masa depan anak-anak kita yang berkebutuhan khusus.Â