Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Belum Pernah Kalah, Prabowo Sering, Catat!

2 Mei 2018   12:36 Diperbarui: 2 Mei 2018   13:03 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://twitter.com/vonnycornellya_

Kasak kusuk politik dalam rangka pilpres sudah mulai bergerak. Maklum, tinggal menunggu beberapa bulan lagi pendaftaran paslon Capres dan Cawapres akan ditutup, tepatnya 10 Augustus 2018, pukul 23.59 WIB, pendaftarannya di tutup. 

Sejauh ini yang tercium bau - bau nya akan kembali rematch (tanding ulang antara Jokowi vs Prabowo), sebab sejauh ini tidak muncul Capres yang serius untuk menghadapi Jokowi. Jikapun sempat muncul nama Gatot Nurmantyo sebagai Capres, tetapi sejak Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya untuk kembali maju, nama Gatot Nurmantyo mulai hilang dari pembicaraan.

Tim Prabowo sudah bergerak, begitu juga relawan Jokowi sudah bereaksi. penggiringan opini sudah mulai massif baik dari pihak Prabowo, begitu juga dari pihak relawan Jokowi. Tinggal masyarakat harus diberikan data-data yang baik agar rakyat dalam menentukan pemimpin 5 tahun berikutnya dengan akurat dan logis serta realistis.

Jika tim Prabowo mulai mengangkat isu isu tertentu sebagai bahan "bidikannya" dapat dimaklumi seperti Tenaga Kerja Asing (TKA illegal), Nasib buruh, soal ekonomi dan juga soal - soal isu lama seperti harta Indonesia yang bocor ke luar negeri dapat dipahami, sebab praktis hampir 4 tahun sejak kekalahan Prabowo dari Jokowi. Prabowo tidak melakukan apa-apa selama ini.

Prabowo seperti tertegun dengan kinerja Jokowi yang Sibuk kerja setiap hari, siang malam tanpa mengenal hari libur. Prabowo seakan terhibur dengan berbagai aktivitas Jokowi selama lebih 3 tahun yang saban hari Groundbreaking proyek infrastruktur di berbagai daerah dari ujung Merauke hingga daerah Sabang. Dari perbatasan Timtim hingga perbatasan Malaysia, semua dibenahi dan dalam situasi itu, Prabowo terdiam dan tertegun tidak melakukan apa-apa, selain misalnya pidato dimana-mana dengan tema bocor tanpa tahu harus melakukan apa?

Jika menimbang aktifitas PRabowo selama lebih 3 tahun belakangan, sebenarnya Prabowo sudah mempersiapkan diri untuk tidak maju lagi dalam ajang pilpres ini. sebab jika ada niatnya maju, Prabowo pasti keliling nusantara, sebagaimana SBY keliling terus memperkenalkan AHY. Tetapi ini tidak Dugaan saya, memang tidak ada niat Prabowo lagi rematch dengan Jokowi. Tetapi mungkin, bisikan Fadli Zon dan Fahri Hamzah demikian juga dengan godaan kesetiaan PKS dan mempertimbangkan tumbangnya AHok di DKI, akhirnya membuatnya tergerak kembali untuk maju dalam ajang pilpres yang akan datang.

Apapun itu, kita harus menghargainya dalam alam demokrasi.

Yang harus dicatet adalah Jokowi 2 kali Menang dalam Pilkada Solo, Sekali Menang dalam Pilkada DKI Jakarta dan Sekali Menang dalam Pilpres. Belum pernah kalah sekalipun dalam berbagai ajang demokrasi baik lokal maupun Nasional. Gen pemenang itu sudah tertanam jauh dalam hati Jokowi. Sebaliknya Prabowo adalah Anomali. Sejak ikut kontestasi dalam ajang demokrasi belum pernah sekalipun menang. Berpasangan dengan Megawati sebagai Cawapres kalah, maju bersama Hatta Rajasa dalam pilpres tahun 2014 juga keok dengan Jokowi JK.

Jadi data ini menunjukkan bahwa Jokowi paham benar bagaimana caranya untuk menang. Sebaliknya Prabowo tidak paham bagaimana caranya untuk menang. Idem bae dengan seandainyapun suatu saat terpilih, maka sebenarnya Prabowo tidak akan bisa cepat mencari solusi untuk mengatasi permasalahan permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Jadi kita jangan terlalu berharap dengan Prabowolah...kalau kata Adian Napitupulu, "menyelesaikan gaji karyawannya aja gak bisa cepat kok, bagaimana menjalankan roda ekonomi bangsa ini?" begitulah kira kira. Jadi rakyat harus diajari untuk belajar dari data.

Beda soal misalnya, seandainya PRabowo Subianto rela dan iklas memberikan tiket itu kepada Gatot Nurmantyo, kemungkinan untuk terjadi seperti DKI ada, meskipun sangat kecil juga peluangnya. Sebab apa? Sebab lawan mereka adalah si jago menang, Jokowi. Tokoh yang sangat dicintai rakyatnya.

Jokowi yang saban hari bertemu rakyat selama lebih 3 tahun bagaimanapun, jejaknya pasti tertancam dalam dalam di setiap daerah (Tempat) yang didatanginya. Lah, Prabowo, pas mau pilpres aja kelihatan batang hidungnya. Jangan - jangan elektabilitas AHY sudah semakin mendekati elektabilitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun