Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Belajar Membangun Kota Berkelanjutan dari Kota Probolinggo

28 Januari 2023   11:55 Diperbarui: 31 Januari 2023   07:59 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin saat sedang memanerkan piagam penghargaan "We Love Cities" dari WWF | skmoptimis.com

Ilustrasi dari pabrik pengolahan tahu | akurat.co
Ilustrasi dari pabrik pengolahan tahu | akurat.co

Dalam hal pemanfaatan energi ramah lingkungan, pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2020 kembali menghidupkan instruksi pemerintah kota untuk mengajak ASN, karyawan swasta, guru, dan siswa untuk mulai kembali bersepeda saat bekerja atau bersekolah, setelah instruksi tersebut vakum pada tahun 2013 silam (PPDI Kota Probolinggo, 2020).

Pemerintah Kota Probolinggo juga melakukan pengembangan jalur sepeda sepanjang 7,6 KM di enam lokasi dan mengadakan program bike to work setiap hari Jumat pada minggu pertama setiap bulannya, sesuai dengan Perwali 37 tahun 2013 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Adaptasi Perubahan Iklim di Kota Probolinggo.

Dalam hal mengatasi perubahan iklim, pemerintah Kota Probolinggo mengadakan program kampung iklim (proklim). Dari enam desa proklim, tiga desa berhasil memperoleh Sertifikat Proklim Utama Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni Desa Guyangan, Desa Paiton, dan Desa Sumberrejo (DLH Probolinggo, 2022).

Adapun pemerintah Kota Probolinggo telah memperluas area ruang terbuka hijau dari 166 ha menjadi 223,80 ha, dengan memanfaatkan aset tanah pemerintah Kota Probolinggo dan pembelian tanah masyarakat, serta melakukan reboisasi mangrove dengan menanam 50 ribu bibit sebagai upaya lanjutan dalam mengatasi perubahan iklim (Khabib dan Linda, 2021).

Dalam komitmen ketahanan pangan dan limbah rumah tangga, pemerintah Kota Probolinggo membentuk 36 kawasan rumah pangan lestari (KRPL) (Kota Probolinggo, 2021), guna meningkatkan ketersediaan dan ketahanan pangan, serta mendirikan 109 bank sampah untuk mengoptimalkan pengolahan limbah melalui program 3R (reuse, reduce, recycle).

Atas kerja keras dan komitmen yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Probolinggo, Aditya Bayunanda, CEO Yayasan WWF Indonesia menyatakan, Kota Probolinggo layak untuk menyandang gelar sebagai salah satu kota di dunia yang tidak hanya berorientasi pada pembangunan kota yang berkelanjutan saja, namun juga humanis.

"Yayasan WWF Indonesia mengucapkan selamat kepada Kota Probolinggo sebagai pemenang Global We Love Cities 2022 dan berharap keberhasilan Kota Probolinggo dapat menginspirasi pemerintah daerah lainnya untuk berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan rendah emisi," kata Aditya.

Keberhasilan Kota Probolinggo telah membuktikan, bahwa untuk menyelamatkan lingkungan kota dari kerusakan lewat pembangunan yang berkelanjutan masih terbuka lebar. Untuk mewujudkannya kita perlu saling bersinergi dengan penuh kesadaran, bahwa menciptakan kota yang berkelanjutan adalah suatu keharusan demi kualitas hidup kita yang lebih layak.

Daftar Pustaka:

Monavia. (2022, November 30). BPS: Jumlah Penduduk Indonesia Sebanyak 275,77 Juta pada 2022. dataindonesia.id. Diakses tanggal 5 Desember 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun