Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalisme Masa Depan yang Mengubah Segalanya

17 Februari 2020   08:00 Diperbarui: 17 Februari 2020   17:13 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalisme robot merupakan salah satu jurnalisme masa depan | cleanpng.com

Gambaran mengenai perubahan mekanisme kerja jurnalisme| huffpost.com
Gambaran mengenai perubahan mekanisme kerja jurnalisme| huffpost.com

Kemunculan internet menurut Peter Horrocks dalam paper yang berjudul The Future of Journalism yang diterbitkan oleh BBC College of Journalism (2009. Publication 1, p. 6-17) mengungkapkan bahwa bentuk dari jurnalisme masa depan ditandai dengan kehancuran dari jurnalisme benteng atau jurnalisme konvensional yang hanya berfokus pada satu media.

Kehadiran internet dan kemunculan berita online membuat sebuah perubahan kultur media, dimana produksi sebuah berita tidak lagi bergerak dari unit berita, tetapi bergerak dari budaya dan sudut pandang audiens. Secara sederhana, produksi berita kita saat ini sangat dipengaruhi oleh interaktivitas yang tercipta dari kegiatan berkomunikasi audiens yang terjadi di kolom-kolom komentar berita, sehingga tidak menutup kemungkinan jika permintaan audiens terhadap sebuah pemberitaan akan menjadi jauh lebih banyak.

Konten Soundcloud: Menderita Karena Hoax

Permintaan yang akan semakin banyak ini pun juga memunculkan banyak masalah baru seperti ketidaksanggupan perusahaan media terkait untuk memenuhi semua permintaan berita. Jeef Jarvis seorang Profesor Jurnalisme Interaktif di City University of New York dalam The Future of Journalism (2009. Publication 1, p. 6-17), menyebutkan bahwa cara yang paling rapih untuk dapat menghasilkan sebuah konten berita yang kolaboratif yang sesuai dengan pergeseran kultur media masyarakat adalah dengan mengdepankan jurnalisme berjejaring atau networked journalism.

Jurnalisme berjejaring menurut Jarvis berarti setiap perusahaan media atau portal media menggunakan teknik memberi "tautan" supaya pembaca bisa mengakses ke sumber-sumber lain yang terkait dalam sebuah produk berita. Pemberian tautan ini juga berguna untuk menciptakan sindikasi dengan platform media yang lain seperti di platform audio, video, dan lainnya.

Parodi tentang maraknya jurnalisme visual storytellingonline
Parodi tentang maraknya jurnalisme visual storytellingonline

Ide yang disampaikan oleh Jarvis mungkin dapat semakin memperjelas tentang teknis dan praktik yang diperlukan untuk bisa membuat sebuah produk berita jurnalisme masa depan yang baik. Menurut Michael Sparks dalam jurnal yang berjudul The Future Journalism: Networked Journalism (2012. Vol, 6), mengungkapkan bahwa setidaknya untuk dapat membuat sebuah produk berita jurnalisme modern yang baik kita harus memahami beberapa teknik dan praktik tertentu yang dapat mendukung kualitas dari produk berita kita. Beberapa teknik dan praktik tersebut antara lain:

a). Menambang data, mengalisis data, memvisualisasikan data dan pemetaan

Di era teknologi digital saat ini, jurnalis sejatinya harus bisa dalam melakukan segala kegiatan produksi dan pengolahan berita yang berbasis data. Kehadiran jumlah data dari setiap orang yang berselancar di internet semakin bertambah jumlah dan kapasitasnya. Ini merupakan suatu peluang yang bagus bagi para jurnalis untuk bisa memanfaatkan sumber daya data demi keperluan untuk membentuk sebuah rangkaian cerita dari sebuah produk berita secara jauh lebih kreatif dan kaya.

Maka dari itu, jurnalis di zaman sekarang di harapkan untuk mau bekerja sama dengan para programmer dan desainer untuk semakin mempermudah produksi sebuah berita dan lebih mempermudah jurnalis untuk menavigasi konsumen pembacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun