Dengan langkah ini, Jogja bisa keluar dari jebakan citra "murah" dan menuju identitas baru: kota budaya yang bukan hanya nyaman, tetapi juga sejahtera.
UMR rendah bukanlah prestasi
Melainkan cermin ketimpangan. Narasi "Jogja murah" mungkin memikat wisatawan dan investor, tetapi menjerat warganya sendiri dalam siklus ketidakadilan. Biaya hidup rendah seharusnya menjadi bonus, bukan alasan untuk membayar manusia di bawah kelayakan.
Sudah waktunya Yogyakarta berani mengubah paradigma: dari kota yang sekadar murah, menjadi kota yang bermartabat dan sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI