Mohon tunggu...
Thomas Arkananta Basirin
Thomas Arkananta Basirin Mohon Tunggu... Siswa Kolese Kanisius Jakarta

Sudut Pandang Baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Sesungguhnya dari Aktivisme Muda

4 Oktober 2025   15:51 Diperbarui: 4 Oktober 2025   15:51 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TURNAMEN YANG BESAR, SKALA YANG KECIL

Para siswa ini juga melakukan hal-hal besar yang biasanya orang dewasa dan profesional saja bisa lakukan.

CC Cup XL mungkin terkesan sebagai turnamen antarsekolah biasa, tetapi ini adalah “mini-olimpiade” yang digerakkan sepenuhnya oleh siswa. Mereka tidak hanya mengatur pertandingan basket, futsal, atau debat. Para siswa ini juga melakukan hal-hal besar yang biasanya orang dewasa dan profesional saja bisa lakukan.

Secara kolektif, lebih dari 1.000 siswa Kolese Kanisius yang bertindak sebagai panitia mampu mendapatkan sponsor besar seperti Pertamina dan BCA, mengundang artis terkenal seperti The Changcuters dan Bernadya, mendatangkan jurnalis profesional dari Media Indonesia dan Liputan6, mengadakan 20 cabang lomba dengan wasit profesional dan total hadiah sebesar Rp200.000.000, menyiapkan siaran langsung pertandingan di YouTube, dan mengundang lebih dari 200 sekolah dari sekitar Jabodetabek untuk berpartisipasi. Rasanya benar-benar seperti “mini-olimpiade” berskala profesional.

Semua itu bukanlah pekerjaan kecil. Di balik acara ini, ada rapat, proposal sponsor, negosiasi, surat perjanjian, hingga kerja sama media. Namun, orang-orang yang mengurus semua itu bukan orang dewasa, melainkan anak-anak SMP dan SMA yang masih harus menyeimbangkannya dengan tanggung jawab mereka di sekolah untuk masuk kelas dan belajar mengenakan seragam putih biru dan putih abu-abu.


MAKNA AKTIVISME MUDA SESUNGGUHNYA

Aktivisme adalah keberanian untuk tidak diam ketika ada ruang yang bisa diisi, sistem yang bisa diperbaiki, atau komunitas yang bisa digerakkan.

Aktivisme sering kali dibayangkan sebagai lautan massa di jalan dengan suara yang menggema dan spanduk yang berkibar. Namun, makna sejatinya jauh lebih luas daripada itu. Aktivisme adalah keberanian anak muda untuk mengambil peran dalam membentuk dunia di sekelilingnya. Dalam kata lain, aktivisme adalah keberanian untuk tidak diam ketika ada ruang yang bisa diisi, sistem yang bisa diperbaiki, atau komunitas yang bisa digerakkan.

Dalam semangat itu, Canisius College Cup menjadi salah satu wujud paling nyata dan sederhana dari aktivisme muda masa kini. Di balik gemerlap pertandingan dan sorak penonton, tersimpan latihan panjang tentang kepemimpinan, kerja tim, komunikasi, dan ketekunan. Semua dijalankan bukan oleh dewasa profesional yang berpengalaman, tetapi oleh para siswa yang belajar mengelola acara besar seolah mereka tengah mengelola sebuah masyarakat kecil dengan penuh dinamika, perbedaan, dan tanggung jawab.

Inilah bentuk aktivisme yang jarang disorot. Aktivisme seperti ini tidak selalu turun ke jalan, tapi tetap mengguncang cara berpikir. Aktivisme seperti ini tidak berteriak, tapi bekerja dalam senyap untuk membangun sesuatu yang nyata. Di sinilah generasi muda belajar bahwa perubahan tak selalu lahir dari demonstrasi, tapi bisa juga dari organisasi yang solid, dari ide yang dijalankan dengan disiplin, dari kerja kolektif yang tak kenal pamrih.

Jika Sumpah Pemuda 1928 dan reformasi 1998 menjadi tonggak sejarah yang mengguncang bangsa, acara seperti CC Cup mungkin tampak kecil dalam skala nasional. Namun, bagi mereka yang hidup di dalamnya, inilah laboratorium sejarah, seakan-akan menjadi tempat mereka belajar menumbuhkan keberanian, kreativitas, dan profesionalisme. Setiap rapat, setiap kesalahan, dan setiap keberhasilan kecil menjadi latihan menuju peran yang lebih besar, yaitu membentuk wajah Indonesia Emas 2045.

Karena pada akhirnya, tidak semua perjuangan harus berteriak. Kadang, perjuangan justru hadir dalam bentuk kesibukan di balik layar, dalam kemampuan menggerakkan sesama, dan dalam tekad untuk membuat sesuatu berjalan lebih baik. Aktivisme bisa lahir dari hal-hal sederhana, dari lapangan basket, dari meja debat, dari panggung musik. Di sanalah aktivisme muda menemukan makna sejatinya. Tidak harus menunggu masa depan. Aktivisme bisa dimulai sekarang selama terdapat kepercayaan bahwa anak muda juga bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun