Mohon tunggu...
Polo Polo
Polo Polo Mohon Tunggu... -

Orang ndezo sederhana yang hijrah ke kutho, \r\nyang sudah lumayan kenyang mengarungi masa kecil penuh perjuangan.\r\nWalaupun sekarang cerita kehidupan sudah mulai berbeda yang Alhmdllh n InsyaAlloh semakin lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Bodoh dalam Nikah Mut'ah, Poligami, dll

14 Juni 2013   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:02 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

WANITA BODOH dalam Nikah Mut'ah, Poligami, dll

Nafsu / Syahwat adalah fitrah dan anugerah untuk manusia. Setiap manusia (terutama manusia dewasa) tentu punya nafsu seksual, walaupun kadar “kehornian” dan “kengebetannya” bisa gak sama baik pria maupun wanita termasuk juga kemampuan dan orientasi seksualnya yang bisa beda2.

Untunglah manusia punya akal pikiran dan perasaan, punya agama, norma dan sosial budaya yang mengatur bagaimana caranya penyaluran hasrat seksual layaknya manusia terhormat dengan ikatan suci pernikahan.

Namun dalam hal pernikahan ternyata gak semuanya tuh sesuai makna suci pernikahan, mau tak mau kita masih dihadapkan pada kenyataan dalam masyarakat kita adanyapernikahan aneh:

1. Nikah mut’ah (geblek banget nih pelakunya),

2. Kawin kontrak (habis itu dilepeh)

3. Poligami dengan nikah siri sembunyi2 tanpa sepengetahuan istri dan keluarga - kasus istri simpanan

4. Nikah Siri untuk Alibi pencucian uang (saya gak bilang oknum partai loooh)

5. Pernikahan sesama jenis (garis keturunannya bisa terhenti / terputus ntar)

6. dll (silahkan pembaca tambahi sendiri ya)

Dalam hal pernikahan2 “aneh” tersebut, rasanya tidak berlebihan bila dibilang alasan utama terkuat dari pihak laki2nya adalah pengumbaran syahwat yang telah terjajah tanpa kontrol pemanjaan si “Otong”, alasan lainnya, cuma bumbu penyedap dan pemanis (padahal gak manis blas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun