Mohon tunggu...
Thio Hok Lay
Thio Hok Lay Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku 'Mendidik, Memahkotai Kehidupan'

Teaching Learning Curriculum Department, Yayasan Citra Berkat, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cerdas dan Bijak Menapaki Dunia Digital

27 Agustus 2020   10:27 Diperbarui: 28 Agustus 2020   18:16 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo ilustrasi : Murid SD Citra Kasih CitraLand City, Samarinda/ Doc. pribadi

Di zaman ini, pesan moral Neil Kurshan kepada para orangtua dalam Raising Your Childs to be a Mensch perlu diterjemahkan dan dimaknai ulang dalam konteks kekinian. 

Adalah benar halnya bahwa "Tugas terpenting kita sebagai orangtua adalah membesarkan anak-anak yang akan menjadi orang-orang yang baik, bertanggungjawab dan peduli serta membaktikan diri untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih adil dan penuh kasih. Bagi kita dan anak-anak kita, kita dapat menghiasi sebuah dunia yang lebih hangat dan lebih baik yang akan menyingkirkan kegelapan serta isolasi."

Dalam konteks kekinian, di era digital berbasis internet, di mana sahabat anak-anak terdistribusi melampaui sekat-sekat ruang dan waktu, dan hadir 24 jam sehari menemani melalui dunia online, disarankan agar orangtua turut mengikuti, memperhatikan, dan menuntun anak-anak kita dalam melangkah menapaki dunia digital.

Dunia digital yang ber-password ibarat hutan rimba; berpotensi untuk menyesatkan, liar, dan kejam sekiranya tidak cerdas dan bijaksana dalam menapakkan jejak-jejak digital di sana.

Mengingat status yang diunggah secara online; berupa teks atau gambar, nantinya akan terkait langsung dengan portofolio seseorang (termasuk milik anak kita kelak). 

Jejak digital yang ditapakkan di sana, nantinya akan terekam dan dapat diakses kembali di kemudian hari; saat dibutuhkan untuk keperluan studi dan atau karier profesional.

Pernah viral di internet, seorang pelajar yang terpaksa harus dibatalkan penerimaan beasiswa dari kampus impiannya untuk proses studi lanjutnya karena dijumpai adanya konten negatif dalam jejak digitalnya; terkait unggahan dalam memperlakukan hewan peliharaan yang dianggap melanggar norma/ etika global.

Cerdas dan bijak

Jangan sampai kita nantinya seperti "anak ayam yang mati di lumbung", mati justru di tengah-tengah kemelimpahan informasi dan sumber daya akibat ketidakmampuan dalam mencerna dan memanfaatkan kemelimpahan informasi dan sumber daya tersebut secara baik dan benar. 

Untuk itu dibutuhkan serangkaian kecerdasan dan kebijaksanaan agar mampu memilih dan memilah, serta dalam memanfaatkan dan menyikapi kemajuan di era teknologi ini agar kemajuannya benar -- benar dapat berkontribusi bagi proses peningkatkan kualitas dan kesejahteraan kehidupan umat manusia.

Di sisi lain, bila kemajuan teknologi tidak tepat sasaran dan keliru dalam hal peruntukannya, justru nantinya akan menghantam balik, melukai, dan menjadi sumber malapetaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun