Mohon tunggu...
thiananda argadahani
thiananda argadahani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lulusan Sastra dan Ilmu Komunikasi; Penikmat Jurnaling, Pecinta buku nonfiksi dan pengembangan diri, mencintai kopi

Penikmat buku-buku nonfiksi terutama pengembangan diri, motivasi, dan biografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hubungan Unik yang Indah antara Seorang Introvert dengan Slogan #DirumahAja

5 Mei 2023   13:26 Diperbarui: 5 Mei 2023   13:34 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini banyak orang yang mengklaim dirinya dengan tipe kepribadian introvert. Mereka biasanya melakukan riset mandiri ataupun mengikuti tes tipe kepribadian untuk menguatkan keyakinan mereka bahwa mereka adalah seorang introvert. Ciri-ciri, kebiasaan, bahkan respon terhadap suatu hal dari seorang introvert bisa dengan mudah terlihat. Introvert adalah suatu tipe kepribadian yang lebih fokus pada pikiran atau perasaan dan lebih menyukai suasana yang tenang. Introvert terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Introvert Sosial, Introvert Pemikir, Introvert yang mudah merasa cemas, dan Restrained Introvert.

Tapi kita tidak akan mengupas secara detail masing-masing jenis tersebut dikarenakan dalam buku-buku psikologi akan jauh lebih lengkap dan detail bahasannya. Pembaca bisa merujuk ke sana.

Meskipun seorang introvert bukan anti sosial, tapi pada dasarnya mereka lebih menyukai melakukan kegiatan yang dilakukan sendiri. Bagi sebagian banyak orang apalagi bagi seseorang dengan tipe kepribadian Ekstrovert (tipe kepribadian sebaliknya dari Introvert), memang hal ini dirasa sangat membosankan atau bahkan menyedihkan. Meski begitu, hal tersebut tidak berlaku bagi seorang Introvert. Seorang yang mempunyai tipe kepribadian ini akan dengan mudah dan leluasa dalam berkegiatan sendiri. Melakukan hobi, mengerjakan tugas, berkreasi, bahkan hanya diam saja sambil meminum kopi favorit tanpa siapa pun sudah cukup mewah baginya. Cukup unik kan!?

Salah satu hal yang menjadikan seorang Introvert unik adalah caranya me-recharge energi. Bagi seorang introvert, dengan diam di rumah, tidak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan orang banyak, bahkan hanya tidur atau berbaring saja merupakan caranya me-recharge energi. Dengan melakukan hal ini dalam jangka waktu tertentu, maka ia akan bisa beraktivitas dengan produktif lagi setelahnya. 

Era pandemi Covid-19 mengharuskan seluruh masyarakat di dunia untuk diam di rumah dan tidak melakukan kegiatan di luar apabila tidak darurat. Sungguh sangat mengerikan pada saat itu. Bahkan muncul berbagai macam slogan dengan hashtag dari pemerintah di setiap himbauan yang disampaikan, seperti: #Staysave; #DirumahAja; #PakaiMasker; #Tetap3M; dan masih banyak lagi. Tetapi satu slogan ber-hashtag #DirumahAja menjadi slogan yang memiliki dampak berkurangnya ruang gerak bagi banyak orang di dunia. Sebaliknya, slogan #DirumahAja menumbuhkan hubungan unik yang indah dengan orang-orang yang mempunyai kepribadian Introvert. 

Hubungan unik terjadi karena adanya simbiosis mutualisme antara slogan #DirumahAja dengan kebiasaan ataupun produktivitas seorang Introvert. Sesuai yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa seorang introvert lebih menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri dan sangat betah berada di dalam rumah, karenanya dengan himbauan dari pemerintah untuk #DirumahAja tidak menjadikan mereka bergerak dengan terbatas dan tidak produktif. Alih-alih "mati gaya", seorang introvert mempunyai kesempatan untuk produktif dengan maksimal.

Tidak bertemu orang banyak dan leluasa melakukan hobi dan keahlian tanpa adanya gangguan adalah suatu hal yang menyenangkan bagi mereka. Di satu sisi banyak orang yang merasa tersiksa dengan terbatasnya ruang gerak. Sungguh hubungan yang sangat unik dan indah antara Introvert dengan slogan #DirumahAja.

Selama kurang lebih dua tahun, pandemi menghantui kita. Banyak platform baru yang muncul dan beberapa perusahaan hiburan memutar otak untuk dapat mengikuti perkembangan di era pandemi dengan melakukan banyak riset dan berusaha memunculkan ide-ide brilian yang diharapkan dapat bertahan. Tidak sedikit perusahaan kecil yang gulung tikar. Namun tidak dengan media sosial yang bahkan setiap kita hampir selalu berinteraksi dengannya selama pandemi. Youtuber dan content creator mulai menjamur dengan mengangkat topik-topik yang menarik untuk ditonton. 

Begitu pun juga workshop online/pelatihan online/kursus online mulai bermunculan. Bagi seorang introvert, hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri. Dengan diam di rumah, mereka bisa mengikuti kelas webinar melalui zoom tanpa harus terlalu sering berinteraksi dengan banyak orang. Sehingga bagi para introvert, kegiatan selama #DirumahAja membuatnya sangat produktif. Ilmu didapat, energi pun dengan cepatnya selalu terpenuhi. 

Era pandemi memang sangat merugikan berbagai pihak. Banyak hal buruk terjadi dan menimbulkan trauma. Banyak yang kehilangan orang-orang terdekatnya. Ada pula yang terkena dampak jangka panjang dari Covid-19. Tapi di balik itu semua, pasti selalu ada hikmah yang didapatkan. Bila kita dengan seksama mencari arti dan hikmah dari setiap kejadian, maka era pandemi menjadi salah satu pembelajaran hidup yang sangat membekas terutama dari sisi positifnya. Slogan #DirumahAja menjadikan banyak orang untuk memaksa nilai diri muncul.

Di saat ruang gerak terbatas itulah, otak, perbuatan, keyakinan, kepercayaan, dan kepasrahan kita kepada Pencipta dibuktikan dengan sebaik-baiknya, seolah-olah tidak akan ada hari esok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun