Bayangin baru berusia 13 tahun. Masih duduk di bangku SMP. Tinggal di sebuah kota kecil di pinggiran London. Hidup yang tadinya biasa-biasa saja, sampai suatu hari memutuskan mengubah dunia lewat sampah. Yapss dialah Samuel Salamone. Dan kisahnya bukan fiksi. Ini nyata. Ini viral. Ini menginspirasi jutaan orang.
Dari 27 Follower Jadi 827 Ribu, Dalam Hitungan Hari
Semua berawal dari ide sederhana:
"Untuk setiap follower yang aku dapat, aku akan mengambil satu sampah."Â
Sammy panggilan akrabnya, bikin akun Instagram dengan nama @litter.per.follower yang target awalnya yang sangat manusiawi, 27 follower = 27 sampah sehari. Dia gak pernah berharap lebih. Tak pengen viral juga. Punya mimpi jadi seleb juga enggak. Tapi dia hanya  ingin melakukan sesuatu yang baik, sekecil apa pun, untuk Bumi.
Tapi alam semesta punya rencana lain.
Dalam hitungan hari, akunnya meledak. Dukungan mengalir dari seluruh penjuru dunia, dari Jepang, Brasil, Afrika Selatan, hingga Indonesia. Dalam waktu singkat, follower-nya melonjak dari 27... menjadi 400.000... lalu 827.000, dan terus bertambah!
"Saya nggak nyangka hal yang berbau lingkungan bisa viral secepat ini," ujarnya polos dalam wawancara. Tapi dunia ternyata haus akan kabar baik, dan Sammy memberikannya.
Dari "1 Follower = 1 Sampah" ke "100 Sampah Selama 100 Hari"
Popularitas mendadak itu justru membuat Sammy berpikir ulang. Dia sadar jika tetap mempertahankan sistem "1 follower = 1 sampah", ia harus mengambil lebih dari 800 ribu sampah, sesuatu yang mustahil dilakukan sendirian dalam waktu singkat.