Mungkin luka itu belum sembuh bukan karena perempuan itu bersalah, tapi karena pria itu masih mencari makna: mengapa cinta yang indah ini harus ternoda oleh masa lalu? Tapi pada akhirnya, jika cinta itu tulus, ia akan belajar bahwa masa lalu bukanlah ancaman, melainkan bagian dari perjalanan seseorang menjadi dewasa dan siap mencintai lagi.
Luka batin karena masa lalu pasangan bukan hal yang jarang terjadi. Tapi di balik rasa sakit itu, tersembunyi pelajaran besar tentang cinta yang dewasa: cinta yang tidak memilih berdasarkan masa lalu, tapi berdasarkan komitmen hari ini dan harapan untuk masa depan. Memaafkan bukan berarti melupakan, tapi berarti memilih untuk tidak membiarkan masa lalu merusak sesuatu yang indah di masa kini.Â
Dan untuk pria itu---yang hatinya hancur karena kenyataan---suatu hari nanti, ia akan menyadari bahwa perempuan yang ia cintai lebih dari masa lalunya. Ia adalah perempuan yang memilihnya hari ini, dan itu adalah hal yang paling penting dalam cinta.
Author: Charles Sugiarto Sitorus, S.E., S.H.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI