Mohon tunggu...
Theresya Vita
Theresya Vita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Antropologi Agama, Program Studi Antropologi, Untad

19 Desember 2023   11:19 Diperbarui: 19 Desember 2023   11:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Materi Ketiga Muh. Zainuddin Badollahi,. M.Si

Jurnal Ini mengemukakan bahwa Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang tergolong majemuk. Hal ini didasari karena dikawasan ini dihuni oleh beberapa orang yang berbeda-beda. Salah satunya yang ada di Sulawesi Selatan adalah Bugis-Makassar.

Dalam jurnal ini Bugis-Makkasar mempercayai suatu ritual yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap kuburan, tempat, dan benda tertentu dipimpin oleh seorang Sanro Masyarakat Bugis-Makassar mengangap bahwa ritual tolak (Assongka Bala) merupakan salah satu bentuk upacara yang mengandung keyakinan untuk mencegah atau memperlakukan desa dan masyarakatnya.

Masyarakat Bugis-Makassar dalam praktek kehidupannya berkaitan dengan sosial, budaya dan penanganan watah penyakit, masyarakat mempunyai kepercayaan terhadap ritual Assongka Bala yang kemudian menjadi nilai-nia tradisional yang mempengaruhi pengetahuan mereka tentang penanganan wabah dan juga mempengaruhi perlakuanya dalam menjaga kesehatan, yaitu sistem perlakuan secara umum terbagi menjadi dua macam, yaitu di lingkungan keluarga dan lingkungan adat Ritual Assongka Bala diwujudkan dalam bentuk persembahan dan doa kepada Yang Maha Kuasa Dalam pembacaan doa yang dipimpin oleh tokoh adatnya terdapat gambaran keyakinan bahwa tidak ada tempat untuk meminta dan meminta kecuali kepada Alah SWT saja Selain itu, hanya kepada Tuhanlah segala kekuatan dan perlindungan diperoleh. Kesederhanaan menjadi poin penting yang mewarnai ritual Assongka Bala. Kesederhanaan yang bersahaja dan penuh keintiman serta rasa kekeluargaan. Kebersamaan mengikat mereka kuat dalam ikatan kekeluargaan. Kebersamaan diantara mereka mampu menghilangkan segala macam perbedaan baik dari segi maran maupun stratifikasi sosial, Ketaatan pada aturan dan norma adat melahirkan rasa saling menghormati di antara masyarakat. Mereka akan mengetahui batasan antara hak dan kewajiban. Demikian pula rasa hormat terhadap leluhur akan melahirkan rasa saling menghormati dalam kehidupan sehari- hari. Dan sebagai manusia yang diciptakan Tuhan hendaknya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Sikap ini akan melahirkan sikap rendah hati dan jauh dan kesombongan dan kesombongan Nilai-nilai yang mulai menjadi kearifan lokal sebagaimana diuraikan di atas diharapkan tidak hanya sekedar mewarnai kehidupan, namun dapat menjadi wama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun