"He...belum Nak."
"Kok gak jadi? Makanlah Bu biar sehat."
Anak itu berlari meninggalkan diriku saat orangtuanya memanggil mengajak pulang. Rasanya tak berlebihan jika saya merasakan kebahagiaan itu. Sapaan dari seorang anak ternyata membuat hati ini berbunga-bunga. Perhatian yang diberikan kepadaku seperti kepedulian dari seorang sahabat. Terharu saya oleh kata-katanya, sikapnya, dan perhatiannya. Saya yakin ia berasal dari keluarga yang sangat peduli satu sama lain.
Ternyata untuk merasakan kebahagiaan tak perlu pergi jauh. Di sekitar diriku ada hal yang membuat bahagia. Sapaan terhadap seseorang ternyata juga bisa memberi kebahagiaan. Tak perlu biaya mahal, cukup mengeluarkan kata-kata yang baik dari mulut. Hal yang terkadang saya lupakan. Pelajaran dari seorang anak ini telah mengingatkan kepada diriku untuk tidak pelit memberi sapaan dan perhatian. Saya telah merasakan efek dari sebuah sapaan yang sederhana.
Kini saya pun bisa berkata bahwa, untuk bahagia itu sederhana. Hanya ditanya soal makan saja sudah bahagia. Bagaimana kalau diajak makan bersama? Mungkin terkesan lebai. Akan tetapi itulah bahagiaku.