Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Polisi dan Pak Tua

13 April 2021   19:07 Diperbarui: 13 April 2021   19:14 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Polisi dan Pak Tua

Hari pertama di bulan Ramadhan ini, jalanan tak begitu ramai. Anak-anak sekolah libur, begitu juga beberapa instansi lain. Para penjual makanan yang biasa menggelar dagangan di trotoar juga tak kelihatan. 

Mereka tak jualan hari ini. Hal itu membuat perjalanan ke suatu tempat tak membutuhkan waktu yang lama.  Biasanya saya butuh waktu 30 menit, tetapi kali ini cukup 15 menit saja untuk sampai di tempat.

Ketika hampir mendekati pos polisi,  sebuah motor  tiba-tiba berhenti. Pengendaranya dengan sigap segera turun. Lelaki gagah perkasa itu segera mendekati seorang bapak tua yang sedang berdiri di pinggir jalan. Badannya tampak lemah, kakinya bertongkat. Saya sering melihatnya duduk di depan hotel. Entah apa yang ia lakukan, aku tak pernah tahu.

Lelaki gagah perkasa yang akhirnya kutahu beliau seorang polisi, bertanya kepada bapak tua itu. Rupanya bapak tua itu akan menyeberang jalan. Dia tak berani karena kendaraan lalu lalang tak memberi jalan kepadanya. Tubuhnya yang renta tak bisa lagi berjalan dengan cepat. Polisi itu membantunya menyeberang jalan, menuntunnya hingga sampai ke tempat yang diinginkan. Sungguh sangat baik yang dikerjakannya. Memberi bantuan kepada orang yang lemah tak berdaya.

Yang dilakukan Bapak Polisi itu memang tak sempat disorot kamera televisi. Tak juga dipublikasikan di media masa. Tak ada yang memberi tepuk tangan untuknya. 

Akan tetapi beliau tetap melakukannya dengan tulus, seakan sedang menuntun bapaknya sendiri. Pemberian yang tak mengharapkan imbalan. Bapak tua itu tersenyum, sangat berterimakasih kepada polisi yang baik hati itu. 

Bantuan, meskipun kecil memang sangat berarti bagi yang membutuhkan. Sosok yang biasanya garang di jalan tak saya lihat di wajah beliau. Yang ada adalah sosok lemah lembut yang siap membantu siapa saja.

Menyeberangkan seorang bapak tua, merupakan tindakan kecil yang sangat biasa, tak akan dilihat banyak orang. Tetapi apa pun itu perbuatan baik tetap harus dilakukan.  Hal-hal kecil juga merupakan sarana untuk berbuat kebaikan. Menabur kebaikan di mana saja, kapan saja, kepada siapa saja.

Terima kasih Pak polisi, Anda sudah memberi teladan kepadaku untuk selalu berbuat baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun