Kalau kamu pernah dengar nama Singkawang, mungkin yang langsung kebayang adalah kota yang penuh warna dan budaya. Tapi siapa sangka, dari kota kecil di Kalimantan Barat ini lahir karya luar biasa-batik Singkawang-yang nggak cuma indah, tapi juga menyimpan pesan tentang keberagaman dan toleransi. Di baliknya, ada sosok inspiratif bernama Priska Yeniriatno, salah satu penerima SATU Indonesia Awards beberapa waktu lalu dari Astra.
Mengangkat Kearifan Lokal Lewat Kain
Saya selalu kagum sama orang-orang yang bisa melihat potensi besar dari hal sederhana. Begitu juga dengan Priska. Ia mulai dari keprihatinan-melihat nilai budaya lokal di Singkawang perlahan memudar karena arus modernisasi. Dari situlah muncul ide untuk memperkenalkan identitas budaya lewat batik khas daerahnya.
Yang bikin batik Singkawang unik, motifnya terinspirasi dari akulturasi tiga budaya besar: Tionghoa, Melayu, dan Dayak. Bayangin, satu kain bisa jadi simbol keharmonisan tiga etnis. Priska percaya, lewat batik, orang bisa belajar soal keberagaman dan hidup berdampingan dengan damai.
Dari Komunitas Kecil ke Gerakan Besar
Awalnya, Priska cuma membuat batik untuk dijual di lingkungan sekitar. Tapi seiring waktu, karya-karyanya menarik perhatian banyak pihak. Ia lalu mendirikan Batik Singkawang Community-wadah untuk para pengrajin lokal belajar dan berkembang bareng-bareng.
Saya suka banget sama semangat Priska yang tulus berbagi. Ia nggak cuma ingin produknya laku, tapi juga ingin perempuan di sekitarnya mandiri secara ekonomi. Lewat pelatihan membatik, banyak ibu rumah tangga bisa punya penghasilan sendiri. Dari situ lahir semangat baru: batik bukan cuma kain, tapi simbol perubahan hidup.
Tantangan yang Nggak Kecil
Perjalanan Priska tentu nggak mulus. Tantangan terbesar datang dari keterbatasan bahan dan pasar. Awal-awal, bahan batik harus didatangkan dari luar kota, yang artinya biaya membengkak. Ditambah lagi, banyak masyarakat yang belum percaya diri pakai batik lokal.
Tapi Priska nggak menyerah. Ia terus edukasi warga tentang makna dan nilai budaya di balik motif batik Singkawang. Saya bisa ngebayangin beratnya perjuangan itu. Tapi berkat ketekunannya, batik Singkawang kini dikenal luas, bahkan tampil di berbagai pameran nasional.
Motif yang Sarat Makna
Kalau kamu lihat motif batik Singkawang, pasti langsung jatuh cinta. Ada simbol naga dan burung enggang-dua ikon budaya Tionghoa dan Dayak-yang digabung harmonis dalam satu kain. Ada juga motif bunga teratai yang melambangkan kesucian, dan motif ombak yang menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir.
Menurut Priska, setiap goresan punya makna. Batik bukan sekadar seni, tapi juga pesan moral tentang hidup berdampingan. Lewat batik, katanya, kita belajar bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk disatukan. Dan saya sepakat banget sama itu.