Mohon tunggu...
Theresia Mega
Theresia Mega Mohon Tunggu... Teacher - Singer - Dancer

Saya suka tari, drama, musik, kuliner :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Abad 21: Dari Pengajar Jadi Mentor Digital untuk Murid

27 September 2025   23:58 Diperbarui: 28 September 2025   02:32 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruangan TIK di sekolah saya (doc. Theresia Mega)

Suatu kali saya mengajak murid-murid berkemah. Yang menarik, di tengah kegiatan itu ada beberapa anak yang diam-diam pesan makanan lewat aplikasi online! "Takut kelaperan, Bu....", jawab diantaranya.

Sebagai seorang guru, saya menyadari bahwa tugas mendidik hari ini jauh berbeda dengan guru di masa lalu. Jika dulu guru lebih banyak fokus pada transfer ilmu lewat papan tulis dan buku paket, kini tantangannya adalah bagaimana menjadikan proses belajar tetap bermakna di tengah derasnya arus teknologi.

Saya percaya, Pendidikan Bermutu hanya bisa terwujud ketika guru, murid, dan orang tua sama-sama siap menghadapi perubahan. Terutama di era digital ini, kita semua dituntut untuk Siap Hadapi Tantangan Abad 21, di mana anak-anak harus dibekali keterampilan kritis, kreatif, dan adaptif, bukan sekadar hafalan materi.

TANTANGAN GURU DI ERA DIGITAL

Jujur deh, saya sebagai guru  sering merasa kalah menarik dengan gadget. Murid-murid saya lebih antusias membuka layar HP ketimbang membuka buku pelajaran. Apa bapak ibu guru lainnya merasakan hal yang sama?

Pernah satu waktu, sebelum jam pelajaran dimulai, anak-anak sudah datang lebih awal hanya untuk mabar (main bareng) game online. Bahkan waktu istirahat dan pulang sekolah, mereka masih sibuk dengan game yang sama.

Ada juga yang minta jemputan telat dengan alasan kerja kelompok, padahal sebenarnya hanya untuk lanjut main. Ampun, deh!

Dalam hal ini, saya nggak bisa hanya melarang. Kalau gadget sudah dianggap penting bagi anak, melarang total justru bikin mereka semakin penasaran. Akhirnya, saya mengajak mereka menonton bareng video sejarah perjuangan kemerdekaan, seperti "Serangan 1 Maret" atau "Detik-detik Proklamasi".

Saat itu, saya pun meminjamkan HP pribadi karena nggak semua difasilitasi gadget oleh orang tua. Dengan begitu, mereka tetap bisa "bermain" dengan teknologi, tapi sekaligus belajar. Bagi saya, inilah salah satu cara kecil untuk memberikan Pendidikan Bermutu di tengah derasnya arus digital.

Ruangan TIK di sekolah saya (doc. Theresia Mega)
Ruangan TIK di sekolah saya (doc. Theresia Mega)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun