Kami sarankan bagi anak-anak yang ikut Workshop ini supaya didampingi orang tua mengingat dalam membatik menggunakan bahan dasar malam cair yang panas, sehingga akan sangat berbahaya untuk anak- anak yang tidak didampingi orang tua. Menarik sekali, mendampingi mereka belajar membatik.
Kami menerangkan pada gadis  kecil pintar Michel bagaimana membatik, menggambar menggunakan malam atau Wachs yang dipanaskan dan menggunakan canting.
Sekali saya menerangkan, gadis kecil Michel ini terus mampu menerangkan ke teman-temannya peserta lain dengan sangat baik, bahkan di tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Jerman dengan sangat fasih.
Aduh...sangat membatu kami sekali.
Mbak Anti teman kami dari club batik menerangkan dan membimbing peserta dewasa, demikian juga mbak Sulistyowati.
Sedangkan mbak Fina dari awal telah membatu penataan pameran dan tempat Workshopnya.
Mbak Jofi, mbak Anti dan mbak Yanthi menerangkan dan memberikan kata sambutan di Panggung kesenian tentang kegiatan kami dan latar belakang keberadaan kami batik Club AmBatik.
Dua hari berturut-turut workshop kami di banjiri peminat  kursus ataupun pengunjung dan pengagum  batik.
Pengunjung bisu tuli
Ada pengalaman lucu saat lima orang pengunjung bisu tuli mengunjungi Stand kami. Waduh saya sadar bahwa tidak ada jeleknya belajar bahasa isyarat bahasa mereka.