Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dengan Bekerja, Anak-anak Menghargai Uang dan Tidak Cemas di Tanggal Tua

24 Oktober 2021   17:07 Diperbarui: 25 Oktober 2021   04:41 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari protes karena hadiah

Suatu saat anak keduaku protes ketika menerima hadiah Natal, "Mama, si Luca mendapat hadiah natal handy terbaru dari mamanya dan play station terbaru dari papanya." 

Luca menerima hadiah terpisah karena mama dan papanya hidup terpisah, jadi masing- masing memberi hadiah tersendiri.

Ya kami tidak pernah menghadiahi barang-barang mahal. Terus terang saya, mamanya tidak kreatif dalam mencari hadiah. Selama ini, kalau ulang tahun, natal atau paskah, saya selalu menghadiahi uang. 

Dengan menghadiahi uang, anak-anak bisa menyimpan dan mengumpulkannya untuk membeli barang yang diinginkan. Kecuali ketika mereka masih kecil dan masih senang dengan hadiah mainan atau sepeda anak-anak.

Keinginan memiliki barang-barang mahal dan bukan barang-barang penting sulit dihindari. Melarang untuk tidak memiliki barang-barang mahal tidaklah mudah. 

Untuk itu saya mengajak anak-anak untuk bekerja dan menabung agar mendapatkan uang sebanyak yang mereka butuhkan untuk membeli barang-barang tersebut, misalnya handy dan play station terbaru.

Bekerja untuk menambah uang saku

Usia 13 tahun, anak-anak di Jerman boleh bekerja untuk menambah uang saku. Mereka boleh mengerjakan pekerjaan ringan setiap hari namun tidak boleh lebih dari dua jam. 

Pekerjaan itu misalnya, oper koran, mengantar obat dari apotek ke rumah pembeli, jalan-jalan dengan anjing atau gassi gehen dan pekerjaan ringan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun