Setelah membeli tiket masuk pengunjung dibagi menjadi beberapa grupe dengan masing-masing pemandu. Ada pemandu bahasa Jerman, Ingris, Perancis dan Italia. Kami mengikuti pemandu bahasa Jerman. Karena pemandunya orang Swiss saya harus benar-benar membuka telinga lebar-lebar, meskipun pemandu telah berbahasa Jerman, bukan Schwyzerduetsch, bahasa jermannya orang Swiss tetapi tetap perlu konsentrasi untuk mengerti karena dialeg orang Swiss beda dengan orang Jerman.
Pemandu menerangkan kami dengan ramah dan jelas sekali.
Buku-buku tua dibuat dari kulit sapi atau kambing yang disebut pergament.Â
Buku-buku tua tersebut berderet rapi di almari-almari kaca yang cantik. Ruangan bibliotek yang amat indah dengan arsitektur bergaya Barock. Merupakan satu-satunya bangunan bukan gereja bergaya Barock.Â
Ruangan yang bagus sekali penerangannya dengan jendela lebarnya. Aku bayangkan dulu para biarawan membaca dan menulis diruangan yang indah dan terang meskipun tanpa penerangan lampu di siang hari.
Dalam biara ini merupakan pusat pendidikan dan keagamaan. Untuk kebutuhan pendidikan keagamaan dan administrasi diperlukan surat-surat, dokumen-dokumen yang ditulis sendiri oleh para biarawan di Skriptorium atau galeri tempat kegiatan penulisan arsip dan dokumen-dokumen biara.
Selain arsip-arsip dan dokumente surat-surat penting biara juga koleksi tulisan-tulisan bahan pendidikan dan tulisan-tulisan dan buku-buku keagamaan para biarawan.
Sejak abad 8 tulisan-tulisan tangan para biarawan ini terus berkembang. Terdiri lebih dari 400 buku tulisan tangan yang berasal dari abad 8 dan 2100 buku berasal dari tahun 1100.
Buku-buku tua bernilai tinggi tersebut berderet di dalam almari-almari cantik besar berderet sampai ke langit-langit. Untuk mengambil buku-buku tersedia tangga-tangga yang bisa digeser.Â
Wah modern sekali untuk suatu perpustakaan kuno.
Menarik perhatian saya di dalam perpustakaan ini ada juga bola dunia tua berasal dari tahun 1600. Meskipun hanya copynya saja karena yang asli ada di Landesmuseum Zuerich.