Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jumat Agung dan Golgota

3 April 2021   05:53 Diperbarui: 3 April 2021   22:54 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diatas batu ini jenasah Yesus diurapi (foto von iin assenheimer fb)

Mengikuti ibadat Jumat Agung, ibadat mengenang kembali sengsara dan wafat Yesus. Bacaan dari Injil Johanes yang begitu panjang tetapi kali ini sama sekali tidak membosankan, tetapi hidup. Kisah dari Yesus seusai perjamuan Paskah, kemudian bersama-sama  murid-muridnya di taman Getsemani atau taman Zaitun untuk berdoa, diadili di rumah Pilatus, memanggul salib di Via Dolorosa dan disalib di Gunung Golgota. Kisah ini menjadi hidup karena tahun lalu Tuhan ijinkan saya dan delapan teman-teman dan satu imam pembimbing mengunjungi tempat kudus ini. Kenangan yang indah dan tidak terlupakan. 

Berikut ini saya mau cerita perjalanan di tempat-tempat kudus ini.

1. Getsemani atau Taman Zaitun

Di taman ini Yesus berdoa seusai perjamuan Paskah. Di taman ini masih ada beberapa pohon zaitun besar dan tampak tua. Ibu Ayala Guide kami mengatakan "Kemungkinan pohon - pohon itu sudah ada sejak jaman Yesus, karena pohon Zaitun tidak pernah mati".

Di taman ini Yesus dikhianati oleh muridnya Yudas Iskaryot dan diserahkan pada imam-imam. Yohanes 18:1-11, Mateus 26:47-56, Markus 14:43-50, Lukas 22:47-53.

Di samping taman Zaitun ada batu besar, separo batu ada di taman, separo batu ada di dalam gereja Agony atau gereja segala Bangssa. Pada batu besar ini Yesus berlutut dan berdoa di malam seusai perjamuan  terakhir dan sebelum ditangkap, diadili dan didera.

Di atas batu ini kami juga berlutut dan berdoa. Aku coba mengenang dan merenungkan kembali saat-saat Yesus berdoa dalam sakratul maut. Sementara murid-murid yang menemaninya ngantuk dan tertidur. Di sini aku rasakan bahwa Yesus memang benar-benar seratus persen manusia, dimana memiliki ketakutan, seperti kita manusia.  

Yesus memiliki kepercayaan total pada BapaNya, di sisni aku rasakan bahwa Yesus seratus persen Tuhan,    percaya pada rencana Allah Bapa, meskipun sebagai Tuhan Yesus melihat penderitaan yang akan dialamiNya. Dari sini saya belajar untuk mempercayakan segala yang terjadi dalam hidup pada Allah, meskipun kadang tidak selalu enak atau dalam penderitaan.

2. Rumah Perjamuan Terakhir

Setelah dari taman Getsemani perjalanan kami teruskan ke rumah di mana perjamuan terakhir berlangsung. Rumah ini selain tempat di mana perjamuan terakhir pernah berlangsung juga merupakan tempat dimana Yesus dan murid-muridnya berkumpul dan berdoa. Di rumah ini pula Yesus menampakan diri pada Thomas yang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit dan untuk membuktikannya , Thomas boleh menyentuh luka-luka Yesus di telapak tanganNya.  (Yohanes 20:24-29).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun