Mohon tunggu...
Theresia Magdalena
Theresia Magdalena Mohon Tunggu... Freelancer - trust HIM

jujur itu penting!!

Selanjutnya

Tutup

Money

Perilaku Konsumen Membeli Skincare Selama Pandemi

13 November 2021   02:41 Diperbarui: 13 November 2021   14:31 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pandemi dimulai sejak akhir tahun 2019 dan dengan cepatnya menyebar ke seluruh negara. Maraknya covid-19, membuat setiap negara membuat peraturan untuk mencegah penularan virus tersebut. Salah satunya negara Indonesia, pemerintah menerapkan aturan untuk membatasi kegiatan masyarakat.

Sejak diterapkan aturan ini membuat masyarakat harus stay at home melakukan segala aktivitas baik dalam bekerja, belajar, dan beribadah. Aturan ini sangat berdampak dalam kegiatan bisnis hampir di berbagai sektor. Pandemi ini mengubah perilaku masyarakat sebagai konsumen dalam melakukan pembelian dari offline ke online melalui berbagai platform e-commerce.

Dalam kegiatan bisnis di sektor industri kecantikan selama pandemi ini justru mengalami kelonjakan, khususnya dalam produk skincare. Dilansir dari PressRelease.id menyatakan, "Kategori Kecantikan menjadi salah satu kategori dengan peningkatan transaksi paling pesat selama kuartal II/2021 di Tokopedia. Serum wajah, krim malam dan toner lokal menjadi produk paling diburu pada kategori tersebut," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak. Dari pernyataan tersebut mengartikan ditengah situasi pandemi, masyarakat masih memperhatikan kesehatan kulit wajah sekalipun sudah jarang berada di luar rumah.

Keputusan konsumen membeli skincare di masa pandemi dipengaruhi oleh faktor sosial dan psikologis. Untuk faktor sosial, konsumen memutuskan membeli karena dipengaruhi oleh kelompok referensi dan keluarga. Kelompok referensi yang dimaksud adalah orang-orang yang bisa mempengaruhi seperti seorang influencer atau artis yang melakukan kegiatan marketing secara digital melalui sosial media. Akibat masyarakat berada di rumah sangat memungkinkan membuat mereka sering membuka sosial media, dan pada akhirnya mereka terpapar oleh iklan dan review dari orang lain untuk menggunakan skincare dengan merek tertentu sesuai dengan kebutuhan kulit mereka. Sedangkan dari faktor psikologis berada didalam diri setiap individu dengan adanya motivasi, sikap, dan persepsi untuk membeli produk skincare. Sebagai contoh, konsumen merasa bahwa skincare menjadi kebutuhan bagi mereka terutama di musim pandemi seperti ini. Mereka memiliki persepsi bahwa dengan merawat kesehatan kulit semakin membuat mereka sehat dan nyaman untuk berada di rumah, terlebih lagi dengan salah satu protokol kesehatan yang mengharuskan masyarakat menggunakan masker. Berdasarkan pengalaman mereka ketika memakai masker terus-terusan membuat kulit wajah mudah muncul jerawat dan dengan memakai skincare ini mampu menghilangkan bahkan mencegah timbulnya jerawat. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa adanya pandemi covid-19 tidak membuat minat masyarakat menurun dalam melakukan pembelian produk skincare dan untuk pelaku usaha skincare perlu memahami bagaimana strategi pemasaran yang tepat supaya mereknya boleh dilirik oleh masyarakat luas, salah satunya dilakukan dengan cara memahami perilaku konsumen.

Theresia Magdalena 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun