Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Jadikan Laki-laki Ini sebagai Suamimu

3 Juli 2019   14:38 Diperbarui: 3 Juli 2019   14:59 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih seorang calon imam tentunya bukanlah hal yang mudah. Bahkan akan ada banyak hal yang pastinya akan menjadi bahan pertimbangan.

Bagi seorang wanita, memilih pasangan adalah wajib hukumnya. Bukan seperti anggapan kebanyakan orang sekarang yang mungkin menilai wanita itu dipilih bukan memilih. Nyatanya tidak, wanitalah yang seharusnya memilih siapa yang layak untuk bersanding denganya.

Seorang laki-laki hanya memilih wanita mana yang ingin dia nikahi, dan keputusan finalnya ada pada sang wanita dan walinya. Biasanya ada kriteria tertentu yang akan menjadi bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak.

Demi kebaikan kedepannya, saya sarankan untuk tidak memilih laki-laki yang memiliki sikap dan sifat seperti berikut ini.

Sholat Di Rumah

Dari beberapa pendapat ulama, ada yang mengatakan shalat jama'ah 5 waktu adalah fardhu 'ain, ada pula yang mengatakan fardhu kifayah, dan ada pula yang mengatakan sunnah mu'akkad. Namun, agar lebih hati-hati dan tidak sampai terjerumus dalam dosa, maka pendapat yang lebih tepat kita pilih adalah shalat jama'ah 5 waktu adalah wajib, fardhu 'ain.

Dalam memilih pasangan hendaknya kita mendahuluhan laki-laki yang senantiasa sholat berjamaah. Selain dia berhati-hati dalam beribadah, tentu saja laki-laki yang senantiasa sholat di masjid maka hatinya juga akan senantiasa terpaut dengan masjid. Laki-laki seperti ini akan selalu mendatangi masjid saat adzan berkumandang. Artinya dalam beribadah laki-laki ini tidak lalai, tidak menunda-nunda dan juga tidak menyepelekan.

Jika perintah dari Allah yang wajib saja tidak dilaksanakan bagaimana dengan yang sunnah? Bahkan pada saat sebelum menerima pinangan, seorang wanita sholihah wajib memastikan bagaimana agama dari calon imamnya.

Tidak Menghormati Orang Tua

Banyak laki-laki yang tidak peduli dengan orang tuanya bahkan terkesan selalu menyusahkan dan menjadi beban. Laki-laki yang seperti ini tidak layak untuk dijadikan sebagai suami. Jika orang tuanya saja tidak dihormati dan dipedulikan, bagaimana dengan istri?

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ashr Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keridhaan Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim) [HR. Tirmidzi, no. 1899; Ibnu Hibban, 2:172; Al-Hakim, 4:151-152.

Kewajiban seorang anak laki-laki kepada kedua orang tuanya tidak akan hilang ketika dia sudah menikah. Berbeda dengan perempuan yang harus berbakti kepada suaminya. Menghormati dan menyayangi kedua orang tua merupakan syarat mutlak jika ingin mendapatkan suami idaman.

Bagi wanita yang ingin mengetahui bagaimana akhlak laki-laki tersebut kepada kedua orangtuanya maka bisa bertanya kepada tetangganya. Sebab tetangga merupakan saksi bagaimana kelakuan sehari-hari dari laki-laki tersebut.

Sering Memberikan Harapan Palsu

"aku pasti akan menikahimu segera"

"aku suka kamu, tapi beri aku waktu setidaknya dua tahun lagi ya"

Mungkin bagi para bucin (budak cinta) kata-kata ini begitu romantis. Padahal nyatanya sama sekali tidak. Kata-kata diatas hanya keluar dari mulut laki-laki yang belum memantaskan dirinya kejenjang pernikahan.

Sesungguhnya laki-laki yang serius ingin menikah dia tidak akan menggantungkan hati wanita. Dia akan menyegerakan waktu pernikahannya. Tanda laki-laki yang menyegerakan yaitu dia datang melamar dan menunggu jawaban setelah itu dia tentukan tanggalnya.

Sebenarnya jika tanggal antara lamaran dengan hari pernikahan terlalu lama, itu akan menjadi celah bagi setan untuk memisahkan. Jadi sebaik-baiknya waktu pernikahan adalah yang disegerakan setelah kedua belah pihak setuju.

Bagaimanapun juga, tidak ada yang ingin pernikahannya kandas ditengah jalan. Setiap laki-laki ingin istri yang sholihah begitu pula wanita ingin sosok pemimpin yang sholih. Hal ini hanya bisa diraih jika masing-masing paham akan perannya. Bukan tidak mungkin jodoh yang baik itu saat ini ternyata begitu dekat dengan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun