Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kasus Tiga Tali Gantung (Detektif Kilesa)

31 Juli 2021   07:56 Diperbarui: 31 Juli 2021   08:11 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KASUS TIGA TALI GANTUNG

Pk. 15.05.

Aku terduduk di atas tangga emperan di sebuah kompleks ruko. Kompleks ruko ini tidak kumuh, namun juga tidak bersih -- bersih amat. Kumpulan toko yang berdekatan harusnya bisa menjadi saksi mata kasus kriminal yang terjadi di lantai dua. Namun entah mengapa, seperti biasa, saksi mata adalah sesuatu yang sulit kami dapatkan. Padahal, kasus ini membutuhkan sebuah kesaksian. Menurutku...

Charles turun dari lantai dua dan mendatangiku.

"Kilesa, menurut kantor pusat kasus ini terlalu besar untuk ditangani oleh departemen penyidikan. Pak bos sendiri akan datang sejam lagi sambil membawa kompeninya ke tempat ini."

"Cara bicaramu seakan -- akan kita hanya punya satu jam lagi untuk mengusut kasus ini, Charles."

"Kau tahu sendiri, Kilesa. Jika Pak bos sudah mengambil alih investigasi, kita tidak akan bisa melakukan apa -- apa."

Aku memicingkan senyum, "Bukankah itu lebih baik?"

Sambil membantuku berdiri, Charles berkilah, "Sudahlah, Kilesa, tidak perlu menghibur diri. Aku tahu kau gemas ingin memecahkan kasus ini. Kita lihat lagi TKP nya. Serta tantangan konyol itu."

Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Charles. Bersama kami menaiki tangga menuju lantai dua. Garis kuning polisi sudah bertebaran di mana -- mana, dan para penghuni ruko sudah diungsikan ke tempat lain sementara. Sambil berjalan, aku merenungkan sesuatu. Pak bos adalah orang yang jarang bertindak, kecuali memang sangat diperlukan. Kedatangannya ke tempat ini dalam waktu sejam membuktikan bahwa kasus ini bukanlah kasus biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun