Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendek, tapi Tinggi (Pelajaran dari Zakheus)

4 Maret 2023   14:37 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:44 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. (Lukas 19:1-4)

Kompasianer yang terkasih, lagi-lagi saya menulis kisah klasik yang sangat melekat dalam ingatan sejak di Sekolah Minggu dulu yaitu tentang Zakheus, si orang pendek yang memanjat pohon ara dan berjumpa dengan Tuhan Yesus.

Dikatakan, bahwa Zakheus adalah seorang kepala pemungut cukai dan ia sangat kaya (ayat 2). Jelas, ia bisa menjadi kaya raya karena pekerjaannya itu. Pemungut cukai adalah kaki tangan Kerajaan Romawi yang sangat dibenci oleh orang Yahudi, dan Zakheus itu kepalanya!

Kebencian orang Yahudi karena pemungut cukai suka menipu rakyat dalam penarikan pajak, bahkan bisa dikatakan Zakheus dan kawan-kawan adalah perampok uang rakyat. Orang Farisi mengelompokkan mereka sebagai orang berdosa yang layak dikucilkan.

Jadi, kita tahu bagaimana Zakheus bisa menjadi kaya raya. Tetapi, dengan kekayaan yang diperolehnya dengan cara yang tidak jujur tersebut, maka ia menjadi musuh dan dianggap pengkhianat bangsa dan semua cap negatif dari seluruh rakyat.

Di balik kesuksesannya secara jabatan dan materi justru Zakheus mengalami keterasingan sosial sehingga jiwanya mengalami kekosongan. Dari sini dapat saya bayangkan orang-orang yang menikmati kekayaan dari hasil korupsi pasti jiwanya hampa seperti Zakheus.

Kota Yerikho ternyata salah satu pusat perpajakan terbesar di Palestina dan pusat pemungut cukai tinggal. Dan Yesus masuk ke sana sebagai puncak perjalanan dan pelayanan-Nya sebelum Ia ke Yerusalem untuk disalib (ayat 1).

Ketika Zakheus mendengar tentang kedatangan Yesus, yang mungkin telah ia dengar bahwa Yesus adalah Mesias dari mujizat-mujizat yang Yesus lakukan termasuk sesaat sebelum Yesus masuk ke Yerikho, di mana Ia menyembuhkan seorang buta (Lukas 18:35-43; artikel saya sebelumnya dengan judul "Berserulah Lebih Keras lagi!"), maka Zakheus sangat antusias.

Oleh karena tubuhnya pendek, maka Zakheus memanjat pohon ara (ayat 3-4). Perhatikan, untuk dapat melihat Yesus, Zakheus berusaha, berlari, dan memanjat. Meskipun demikian, sesungguhnya Yesuslah yang berinisiatif datang ke Yerikho karena Ia pasti telah mengetahui ada seseorang yang harus diselamatkan di situ.

Menariknya, di ayat 5 Yesuslah yang jelas berinisiatif yaitu Ia melihat ke atas, Ia memanggil, dan kemudian Ia mengatakan ingin menumpang di rumah Zakheus. Jadi, Yesus yang terlebih dahulu membangun relasi dengan orang berdosa dan Ia telah menentukan di mana Ia akan tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun