Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Seni Hidup Bertetangga di Kompleks Perumahan

23 Maret 2023   16:59 Diperbarui: 24 Maret 2023   00:30 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Johannis Plenio/Pexels

Hidup dalam sebuah kompleks perumahan atau bertetangga, tentu tidak lepas dari yang namanya gosip, bahkan rumor. 

Ibarat panci, makin digosok, makin siiip...demikianlah gosip, sangat mudah menjadi sumber pertengkaran dengan tetangga. 

Ilustrasi perempuan sedang gosip (Pexels.com)
Ilustrasi perempuan sedang gosip (Pexels.com)

Apa saja bisa menjadi topik gosip, dari urusan terasi, panci, pakaian hingga soal hubungan si anu dengan seseorang. 

Jangan mudah terbakar dengan berbagai isu yang dibisikkan tetangga, apalagi turut menghembuskan api dalam bara tersebut. Kalau tidak hati-hati, diri kita sendiri terjebak di dalamnya.

Cobalah untuk lebih banyak mendengar saja dan lebih sedikit berbicara. Bila gosip itu tentang kita, cobalah bersikap lebih tenang. Tariklah napas lebih dalam dan lebih lambat lagi. 

Tidak semua hal perlu ditanggapi dengan emosi yang membabi buta. Kadang kita hanya perlu diam dan biarkan itu berlalu dengan sendirinya. Jangan membuang energi untuk hal yang tidak jelas. 

Kelola sampah rumah tangga dengan baik

Salah satu sumber masalah terbesar bila hidup di kompleks perumahan adalah masalah sampah. Untuk soal yang satu ini, perlu menarik napas lebih panjang lagi. 

Kadang ada tetangga yang lebih mementingkan kebersihan halamannya sendiri dibandingkan halaman tetangga. Jadi, sampah miliknya 'dititip' di halaman orang lain! Menyebalkan, bukan? 

Ilustrasi sampah yang tidak dikelola dengan baik (Pexels.com)
Ilustrasi sampah yang tidak dikelola dengan baik (Pexels.com)

Untuk hal ini, Saya belajar dari tetangga yang mendapat titipan sampah di halaman rumahnya untuk kurun waktu cukup lama. Melihatnya pun sebenarnya sudah buat tensi meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun