Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Reuni Ini Bukan Reuni Biasa

2 April 2022   06:00 Diperbarui: 2 April 2022   06:58 2250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam balutan baju jorjet (Dokumen pribadi)

Hal yang hebat tentang sahabat sejati adalah mereka yang membawa energi baru dalam jiwamu dan mampu membuatmu kembali tersenyum meski dalam kondisi tersulit sekalipun

Obrolan karton foto

"Oleee, ini sapa e? Sekarang di mana?" (Waduh, ini siapa?)
"Dulu yang paling umet  itu sapa e?" (Yang paling centil itu siapa ya?)
"Ayo, kita kumpul-kumpul lagi, kita cerita lagi"
"Marsu, kita reuni su.." (Ayolah, kita reuni, yuk)

Obrolan di atas adalah sepenggal komentar di laman medsos, begitu Doga mengunggah foto-foto masa SMP yang diambil dari almamater dalam bentuk video singkat di medsos. Cerita dalam video  durasi  singkat  itu seperti mengulang kembali kenangan manis ketika masih menjadi murid SMP dengan seragam biru muda dan biru tua yang kontras. 

Wajah yang lucu, keriangan yang polos, cinta monyet yang manis, aiiihhh.......semua seolah terbaca jelas dalam rangkaian foto hitam putih yang ditempel rapi dalam selembar karton manila yang sederhana.

Rasa rindu, kangen, dan keinginan kuat untuk bertemu teman masa kecil, menyeruak begitu saja.  Deretan pertanyaan tentang kabar sahabat masa kecil ibarat teka-teki yang membuat adrenalin makin meningkat. Rasa ingin tahu  yang besar tentang kabar teman-teman yang sudah puluhan tahun tidak bertemu berhasil jadi trending topic di grup. 

Wajah siswa SMPK Immaculata tahun 1988. Dari karton manila inilah reuni dilaksanakan
Wajah siswa SMPK Immaculata tahun 1988. Dari karton manila inilah reuni dilaksanakan

Usia hanyalah angka

Obrolan tentang reuni semakin kencang dalam grup Angkatan 85. Besarnya keinginan untuk bertemu setelah tigapuluhan tahun, akhirnya ‘memaksa’ anggota grup untuk menetapkan hati, apakah bersedia ikut reuni atau tidak. 

Tidak mudah mengumpulkan ide dari 58 kepala dalam grup utama. Akhirnya dibentuklah grup khusus untuk reuni yang beranggotakan mereka yang memiliki ketetapan hati untuk berangkat. 

Dibutuhkan sosok seorang Fanny, sebagai ketua pelaksana reuni. Dia  tidak main-main dalam berkomitmen. Tidak mau  dighosting, apalagi PHP.  Tegas, jelas dan sedikit  jutek.  Upssss! Namun banyak yang tidak tahu kalau Fanny memiliki hati yang sangat lembut, penuh kasih dan melayani, sebelum bertemu langsung dengan dirinya.

Kerja panitia kecil sangat cepat, luar biasa dan patut diacungi dua jempol. Dalam waktu yang tidak terlalu lama akhirnya Bali ditetapkan sebagai destinasi kali ini, setelah sebelumnya Mandalika dipilih jadi lokasi reuni. 

Entah bagaimana mereka bergerilya dalam diam (hmmm, sekilas mirip judul lagu), semua urusan terkait reuni lancar dan tuntas, padahal mereka tinggal di tempat yang berbeda, Kupang, Surabaya, Bali, Jakarta dan Ruteng-Flores. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun