Larva nyamuk ini banyak ditemukan pada air jernih yang tergenang, atau sedikit mengalir, ada vegetasi dalam air tersebut. Pada beberapa spesies, dapat bertahan pada kadar garam tertentu. Habitat larva ini seperti kobakan, bekas tapak kaki kerbau, lagun, rawa-rawa, sawah dan lain-lain.Â
Terdapat 475 spesies nyamuk Anopheles di dunia, namun hanya 70 spesies yang memiliki peran sebagai penular penyakit, sangat tergantung dari banyak faktor, diantaranya kepadatan nyamuk, jumlah parasit dalam tubuh nyamuk, kesukaan memilih darah. Â Penyakit yang dapat ditularkan oleh spesies ini diantaranya adalah malaria, filariasis (kaki gajah), Japanesse encephalitis (JE).
Nyamuk Aedes
Spesies Aedes menempati urutan pertama dari segi jumlah. Jumlah spesies Aedes di dunia 932 spesies dengan masing-masing perannya dalam penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan oleh Aedes sp. adalah demam berdarah dengue, chikungunya, JE, yellow fever.
Larva nyamuk ini hidup pada tempat penampungan air alami (pelepah pisang, batok kelapa, lubang pohon dan lainnya) serta tempat penampungan air buatan (drum, tempayan, bak mandi, dispenser, vas bunga dan lain-lain). Telur nyamuk ini mampu bertahan berbulan-bulan lamanya sebelum menemukan air untuk menetas.Â
Bentuk dewasa nyamuk ini hidup dekat dengan pemukiman manusia, berkaitan dengan sumber makanan bagi nyamuk tersebut. Sebagian besar nyamuk ini cenderung lebih suka menghisap darah manusia.
Nyamuk Culex
Keberagaman spesies Culex setingkat di bawah Anopheles, yaitu 768 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Peran nyamuk ini penting dalam penularan penyakit JE, virus dengue, maupun Chikungunya. Habitat larva nyamuk ini adalah aliran sungai, selokan, kolam tanah, jejak kaki hewan.Â
Nyamuk Armigeres
Nyamuk ini memiliki 58 spesies. Nyamuk Armigeres, sering disebut dengan nyamuk kebun karena hidupnya lebih banyak pada daerah tepi hutan, atau kebun dekat hutan. Warnanya menyerupai Aedes, dengan warna hitam putih yang khas pada bagian abdomen (perut).