Insomnia atau gangguan tidur adalah kondisi umum yang sering dialami oleh banyak orang, termasuk mahasiswa. Gangguan ini ditandai dengan kesulitan untuk tidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun terlalu pagi dan tidak bisa kembali tidur. Mahasiswa, dengan segala tekanan akademis dan sosial yang mereka hadapi, sangat rentan terhadap masalah ini. Insiden insomnia dilaporkan terjadi 30-50% setiap tahun. Kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, sulit untuk tidur kembali, dan bangun dini hari serta merasa tidak segar saat bangun pagi adalah gejala yang dialami oleh penderita insomnia. Kondisi tersebut dialami 28 juta orang Indonesia. Data tersebut berdasarkan riset internasional yang dilakukan US Census Bureau, International Data Base tahun 2004, ketika penduduk Indonesia tahun 2004 berjumlah 238,452 juta, ada sebanyak 28.053 juta orang Indonesia yang terkena insomnia atau sekitar 11,7%. Insomnia terjadi pada beberapa kalangan salah satunya remaja, insomnia pada remaja akan menimbulkan efek mengganggu dalam perkembangan, terutama dalam perilaku, konsentrasi serta kemampuan memori. Hal tersebut mempengaruhi performa remaja di sekolah. Tingkatan insomnia juga berpengaruh terhadap kualitas tidur pada remaja yang mengalami insomnia. Gangguan insomnia ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik mahasiswa, sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Penyebab Insomnia pada Mahasiswa
Stres Akademis : Tekanan untuk mencapai prestasi akademis tinggi, tugas yang menumpuk, dan ujian yang mendekat seringkali menjadi sumber stres yang signifikan. Stres ini dapat mengganggu pola tidur normal mahasiswa.
-
Gaya Hidup Tidak Sehat : Kebiasaan begadang untuk menyelesaikan tugas atau belajar untuk ujian, konsumsi kafein berlebih, dan penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur alami.
Masalah Kesehatan Mental : Kecemasan dan depresi adalah masalah kesehatan mental yang umum di kalangan mahasiswa dan dapat berkontribusi pada insomnia. Perasaan cemas atau depresi seringkali membuat pikiran tetap aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur.
Lingkungan Tidur yang Tidak Mendukung : Tempat tidur yang tidak nyaman, kebisingan, dan cahaya berlebihan di kamar tidur dapat mengganggu kualitas tidur.
Dampak Insomnia
Insomnia yang berkepanjangan dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental mahasiswa. Beberapa dampaknya antara lain:
Kinerja Akademis Menurun : Kurangnya tidur dapat mengurangi konsentrasi, memori, dan kemampuan belajar, yang semuanya penting untuk kinerja akademis.
Masalah Kesehatan : Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sistem kekebalan tubuh yang melemah, peningkatan risiko penyakit jantung, dan masalah berat badan.
Gangguan Emosional : Insomnia dapat meningkatkan risiko gangguan emosional seperti depresi, kecemasan, dan mudah marah.