Articles Marketing Is Dead and Break Down To The Ground? (Part 1) Dunia internet semakin hari semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, beragam tujuan, misi dan visi seseorang membuat konten di internet semakin lengkap dan komplek sehingga membuat berjuta-juta artikel dari berbagai bidang sangat mudah diperoleh hanya dengan mengetikkan kata kunci atau keyword yang dicarinya. Ribuan website atau blog baru bermunculan tiap hari dari seluruh penjuru dunia yang inti dari kemunculan blog tersebut adalah ingin mengenalkan "sesuatu atau pesan" melalui konten blog atau website-nya. Secara sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja mereka telah melakukan salah satu teknik SEO yaitu membuat artikel yang berkualitas atau sering kita sebut dengan artikel marketing. Walaupun sudah sepenuhnya dengan nuansa SEO atau belum, mereka mencoba menulis sesuatu untuk mengenalkan pesan kepada pembaca di seluruh dunia bahwa "saya ingin mereka tahu kalau aku mempunyai ini atau itu.." atau apapun itu tujuannya. Tujuan utama yang lain lagi adalah agar blog kita lebih cepat terindeks oleh google dan syukur-syukur bisa berada di halaman pertama google atau di tiga besar (mayor) search engine (google, yahoo dan Bing). Artikel Marketing merupakan salah satu Teknik SEO (Search Engine Optimization) yang paling banyak digunakan oleh para blogger (walaupun sangat banyak sekali yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan website yang dimilikinya) entah untuk keperluan jual beli, affiliasi, adsense, atau hanya sekedar memberikan pelajaran atau edukasi bagi pengunjung. Namun akhir-akhir ini artikel marketing banyak ditinggalkan oleh para affiliater profesional baik di dalam ataupun di luar negeri, mereka beranggapan bahwa sekarang bukan zaman-nya lagi menulis konten artikel yang panjang, menghabiskan waktu, memusingkan kepala belum lagi kalau tidak ada ide di kepalanya. Mereka sekarang telah bergeser ke arah video marketing, bagi mereka video marketing-lah methode yang paling cepat mendatangkan traffic (lalu lintas) ke situs mereka tanpa memusingkan kepala, tinggal buat sebuah video lalu upload ke video directory dah.. beres... traffic akan datang dengan sendirinya. Memang kita harus mengakui bahkan saya sendiri pun mengakui bahwa akhir-akhir ini, video menjadi komoditas yang paling laris, konon saya membaca sebuah artikel bahwa jutaan warga Amerika menonton youtube tiap harinya. Mereka sekarang lebih senang mencari informasi atau edukasi dengan menonton video yang jelas visualisasi dan audionya, atau hanya audionya saja di sela-sela kesibukannya. itulah salah satu keunggulan video dibandingkan dengan ebook atau teks, dimana belajar harus dengan mata, mulut dan pikiran dengan waktu-waktu khusus, karena ebook tidak bisa dipelajari dengan aktifitas yang lainnya, seperti menulis, menghitung dan sebagainya. Akibatnya, para blogger sekarang juga ikut menembus trend tersebut, mereka banyak mengupload video-video ke youtube sehingga banyak yang melihat dan mengetahui apa produk yang dimilikinya sehingga secara otomatis lalu lintas banyak menuju ke situs atau blog yang dimilikinya dengan sangat cepat, dibandingkan dengan sebuah artikel yang terkadang harus menunggu diindeks oleh search engine terlebih dahulu, belum lagi kalau kita pas kurang beruntung artikel yang kita buat tidak terindeks oleh search engine khusunya google.. kadang bikin kita jengkel .. udah nulisnya malem-malem sambil ngantuk, capek, harus sekian karakter, mengeluarkan ide dan berusaha keras merangkai kata-kata agar dibaca enak oleh pembaca.. eh tak tahunya tidak terindeks oleh google.. bikin kita bete and sewot aja.. kira-kira begitu ya? Tetapi benarkah artikel marketing sekarang sudah mati? atau seperti judul artikel saya kali ini "Articles Marketing Is Dead? Website atau situs atau blog yang bagus di mata search engine terutama google, adalah mereka yang mempunyai konten edukasi yang bagus dan fresh (artinya belum pernah diupload oleh orang atau situs lain). Dengan semakin banyak artikel yang berkualitas dan berisi dengan beberapa kunci target di situs kita, maka semakin baik pula situs kita di mata search engine (baca google). Google yang tiap waktu mengupdate standar pengindeks-an suatu situs atau artikel, juga seperti manusia seperti kita yaitu terus belajar dan belajar mempelajari suatu situs dan juga belajar membaca konten apakah sudah merupakan copy paste dari situs lain atau tidak. Walapun standarisasi ketentuan dan kualifikasi (banyak orang menyebut system alghoritma-nya google) bisa berubah-ubah setiap saat terserah mau kapan tergantung google, dan tidak seorangpun tahu kapan persisnya perubahan tersebut. dan perubahan ketentuan tersebut belum begitu akurat untuk membaca dan kriteria suatu video, saya tidak tahu persis apakah dari keyword, judul, durasi atau apa bagi google untuk membedakan video yang mana yang terlebih dahulu (asli) dan yang mana yang menjadi duplikat yang di klaim oleh google. Bisa jadi kita mengupload sebuah video asli buatan kita sendiri, misal ke youtube dan karena tidak mengandung keyword tertentu, dan ternyata video tersebut dicopy dan diunggah oleh orang lain juga ke youtube dan diganti judul dengan keyword tertentu dan disubmitt ke video direktory, sehingga karena disubmitt ke video direktori maka video duplikat itu akan dikenal oleh google sebagai yang pertama karena tersebar di berbagai situs-situs besar dan dianggap original, sedangkan punya kita yang asli bisa jadi dianggap sebagai duplikasinya? Bagaimana kalau itu terjadi? Bagaimana kalau dipanggil di browser dengan keyword yang pencarinya tinggi di search engine tetapi yang keluar adalah situs mereka dengan keyword dan judul yang berbeda? pasti sangat menyakitkan hati kita, setuju ya..? Lantas apakah Artikel Marketing itu sudah mati, ketinggalan jaman, usang, tidak berguna lagi, tidak berpengaruh ke pengindexan google, tidak bisa membuat di halaman pertama google atau yang lainnya? Karena masih panjang lebar dan postingan ini sudah lebih dari 800 karakter, maka kelanjutannya akan saya teruskan di postingan selanjutnya dengan judul Articles Marketing Is Dead? Part II