Mohon tunggu...
Fertina N M
Fertina N M Mohon Tunggu...

like a book!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Love is ... (?)

17 Desember 2011   17:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebetulan hari ini bertepatan dengan malam minggu. Malam yang biasa disebut malam " mengunjungi " pacar, yang dulu biasa disebut " ngapel " tapi sekarang lebih dikenal dengan hang out. Yang saya mau bahas disini adalah bukan dimana malem panjang ini, tapi lebih ke " pacar ". Saat ini masih banyak belajar dalam bidang sastra dan sejarah dan belum dapat mengetahui asal - muasal istilah pacaran dan artinya.

Tinggalkan dulu sejarah dari istilah pacaran / pacar. Terlepas dari pro dan kontra dalam berpacaran, sebenarnya apa sih yang dicari seseorang dalam berpacaran? Sejujurnya saya pertama kali berpacaran kelas 1 SMA dan saat itu saya berpikir, " wah enak juga yaa ada temen ngobrol dan bareng buat pergi ke sekolah." Jadi apa dong artinya pacaran? Ada lagi cerita temen saya, saat itu ibunya sakit keras dia ingin menemani ibunya tapi disisi lain sebentar lagi hari " jadi" nya dengan pacarnya. Dengan seenaknya sang pacar memaksanya untuk pergi merayakan sementara Ibunya sedang sakit keras dan ada diluar kota. Sehebat itukah arti pacar bisa mengalahkan arti seorang Ibu? Bukannya selama ini digembar - gemborkan pacaran itu saling mengerti dan menerima?

Saya juga pernah merasakan bagaimana dilarang ini itu, gak boleh main sama ini sama itu bahkan gak boleh sekedar main bersama teman - teman wanita saya, gak boleh ikut kegiatan ini itu dan bahkan mengatur cara berpakaian. Saya bingung karna hal - hal seperti itu banyak terjadi diluar sana, bukan hanya saya yang mengalaminya dan sebagian orang tetap bertahan karna alasan "sayang". Apa benar itu bisa dibilang sayang? Tapi saya juga pernah merasakan berpacaran dengan seorang yang saya pikir sudah sempurna. Baik, royal terhadap sesama, baik kepada keluarga, sabar dan yang paling penting dia satu - satunya dari antara pacar saya sebelumnya, yang bisa menghadapi emosi saya dan saya juga sudah sayang dengan keluarganya. Tapi tetap saja hubungan itu berakhir. Apa yang salah? Saya sendiri pun tidak mengerti. Bahkan ada yang pasangannya tega berbuat fisik / kekasaran terhadap pasangannya sendiri. Jadi buat apa dong pacaran? Apa itu bisa dibilang sayang?

Setelah beberapa bulan ini ngerasain sendiri tanpa pacar, rasanya seperti ikan yang dilepas ke lautan lepas. Mungkin sih agak lebay, tapi saya ngerasain banget perbedaannya. Yang saya pikir selama ini pacaran adalah dimana saling mensupport, menghormati dan menghargai tapi prakteknya jarang sekali. Akhirnya saya sampai pada titik dimana saya berpikir, untuk apa pacaran kalau pasangan kita tidak bisa mengerti apa mau kita, tidak bisa mendukung apa tujuan kita, menghibur kita dan membimbing kita ke masa depan yang sebenar - benarnya. Buat apa pacaran kalau saling curiga? buat apa pacaran kalau mengekang pasangannya? buat apa pacaran kalau membutakan kita dari dunia luar dan mengenal hal - hal baru yang harusnya kita raih dimasa - masa muda?  Kehidupan kita terlalu berharga hanya dilewatkan dengan hal - hal yang meruwetkan jalan kita.

Ini hanya merupakan isi dari sekian bulan saya berpikir dari artinya pacaran. Dan masih banyak yang belum saya mengerti sepenuhnya. Karna sayang juga merupakan sebuah misteri. Mohon maaf kalau ada kesamaan cerita dan membuat tersinggung. Ini sebagian cerita dari sekitar hidup saya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun