Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Berbisnis dengan Tuhan

27 Juli 2022   01:26 Diperbarui: 27 Juli 2022   01:37 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Lantas apa hubungannya pelajaran Saham dengan berinfak?

Well kawan.. ternyata investasi di jalan Tuhan itu juga harus pakai strategi lho!

Nah.. Dalam tulisan kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana cara efektif untuk berbisnis dengan Tuhan. Kita hanya perlu menerapkan strateginya, nggak perlu repot-repot mikir ROI karena sudah jelas keuntungannya 700 kali lipat men!

Memahami Alasan Mengapa Kita Perlu Berinvestasi di Jalan Tuhan.

Sumber: blog.aksiamal.com
Sumber: blog.aksiamal.com

Strategi pertama yang harus dilakukan ialah memahami betapa pentingnya investasi di jalan Tuhan. Mungkin sebagian besar orang telah mengetahui bahwa berinfak, bersedekah dan beramal merupakan perbuatan-perbuatan baik. Tetapi sayang tidak semua orang melaksanakannya secara konsisten. 

Boleh jadi inkonsistensi tersebut karena berbagai alasan seperti merasa tidak punya uang lebih, merasa masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi, merasa kekurangan, banyak hutang, dan lain-lain. Baiklah saya akan mencoba memberikan gambaran mengenai pemahaman pentingnya kita berbagi dari sebuah studi yang dilakukan oleh University of Zurich.

Para peneliti waktu itu membagi beberapa orang ke dalam dua kelompok yakni kelompok eksperimental dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok diberikan uang setiap minggu untuk dihabiskan.

Kelompok eksperimental diberikan perintah menghabiskan uangnya untuk berbagi dengan orang lain seperti membelikan hadiah dan mengajak makan malam, sedangkan kelompok kontrol disuruh menghabiskan uangnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka sendiri, mereka bebas membeli apa saja untuk dirinya sendiri.

Dari hasil riset tersebut didapatkan hasil bahwa jaringan di sekitar otak anggota kelompok ekperimental yakni neuron Temporer Perietel Junction (TPJ) ternyata menghasilkan stimulus jauh lebih besar untuk mengaktifkan perasaan bahagia dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang sering berbuat kebaikan kepada orang lain, maka area otaknya akan merasakan lebih banyak kebahagiaan.

Sehingga alasan paling utama mengapa kita perlu berinvestasi di jalan Tuhan ialah agar kita lebih banyak merasakan kebahagiaan. Berbagi bisa membuat kita bahagia. Dengan merasa bahagia, maka secara otomatis kita juga merasakan ketenangan, kedamaian dan kenyamanan di dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun