Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilik Sejarah dan Tiga Makna Idul Adha

11 Juli 2022   00:31 Diperbarui: 11 Juli 2022   06:26 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-idul-adha-idul-kurban.jpg

Baru saja kita merayakan Idul Adha 1443H tanggal 10 Juli 2022 dengan beragam rangkaian kegiatan mulai dari malam takbiran, salat id hingga penyembelihan dan pembagian hewan kurban

Idul Adha atau Idul Qurban merupakan salah satu peristiwa penting yang setiap tahun diperingati oleh semua umat muslim. Jika kita menengok sejarah Idul Adha, maka tidak akan terlepas dari kisah Nabi Ibrahim As.

Dikisahkan saat itu Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah Swt untuk membawa istrinya ibu Siti Hajar bersama anak lelaki yang masih bayi yaitu Nabi Ismail untuk menetap di suatu lembah yang tandus, gersang dan tidak ada pohon sama sekali.

Suatu hari saat Siti Hajar dan Nabi Ismail hanya tinggal berdua, mereka kehabisan air minum. Karena saking kurangnya minum, Siti Hajar sampai tidak bisa menyusui anaknya.

Nabi Ismail pun menangis kencang karena kehausan. Tak berapa lama Siti Hajar melihat dari kejauhan di bukit Sofa dan Marwah tampak ada air, sehingga ia pun berlari-lari kecil untuk mendapatkan air tersebut.

Sudah 7 (tujuh) kali Siti Hajar berlari mondar-mandir, tetapi tidak mendapatkan air minum. Kemudian saat melihat sang Anak, tiba-tiba tanah dibawah kakinya mengeluarkan air yang menjadi sumber kehidupan.

Siti Hajar kemudian mengatakan "Zam.. zam.. zam.. zam" berulang-ulang yang artinya adalah mengumpulkan, hingga sumber mata air itu dinamakan air zam-zam yang sampai sekarang terus ada dan melimpah ruah sebagai air suci di tanah mekah.

Lembah yang dulunya gersang, kini menjadi lebih subur berkat adanya mata air zam-zam. Banyak orang berdatangan karena mengetahui hal tersebut dan meminta izin kepada Siti Hajar serta Nabi Ibrahim untuk tinggal dan menetap. Kota mekah menjelma menjadi daerah yang makmur dan aman berkat pengelolaan yang baik dari kedua suami istri tersebut. 

Pada suatu malam, Nabi Ibrahim bermimpi didatangi oleh Allah Swt yang memberikan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail. Atas mimpi itu Nabi Ibrahim tidak begitu saja percaya, beliau lantas melakukan perenungan (Tarwiyah) dengan berpuasa selama 1 hari pada tanggal 8 Dzulhijah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun