Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal Sistem Limbik dan Plastisitas Otak Manusia

19 Juni 2021   07:17 Diperbarui: 19 Juni 2021   09:12 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memahami otak manusia - https://hielosmendez.es/

Dari penjelasan struktur dan fungsi sistem limbik diatas, emosi sebagai perasaan intens yang mempengaruhi perilaku dapat kita bagi ke dalam dua kategori. 

ilustrasi seseorang sedang mengalami tekanan - tribunnews
ilustrasi seseorang sedang mengalami tekanan - tribunnews
Pertama, emosi negatif dipengaruhi oleh respon yang kurang baik sehingga Anda mengakses Amigdala. Sebagai contoh ketika Anda dibuat kesal oleh seseorang, maka Amigdala akan menghasilkan pilihan untuk marah atau menerima (Fight or Flight Responses).

Ketika Anda berperilaku marah, itu artinya hormon adrenalin dan kortisol telah diproduksi secara berlebihan. Sebaliknya saat Anda menerima, berarti hormon adrenalin dan kortisol telah mampu jadi pengendali emosi negatif Anda.

Kedua, emosi positif dipengaruhi oleh respon yang baik sehingga Anda mengakses Korteks Limbik. Misalnya Anda sedang main video game. Saat itu Korteks Limbik akan membuat kelenjar otak menghasilkan hormon dopamin.

Namun yang perlu diwaspadai, meskipun bersifat positif, hormon dopamin jika terlalu berlebihan bisa berdampak buruk juga. 

Kembali pada contoh diatas, ketika seseorang main video game secara terus-menerus, maka hormon dopamin akan menyebabkan terjadinya addicted atau kecanduan.

ilustrasi bahagia - https://gkdi.org/
ilustrasi bahagia - https://gkdi.org/
Sistem limbik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perasaan. Wujud dari perasaan-perasaan tersebut berakibat mempengaruhi perilaku atau tingkah laku seseorang.

Dengan mengenal sistem limbik, maka kita bisa menjelaskan mengapa ada perasaan positif dan perasaan negatif. Perasaan positif akan menghasilkan perilaku positif dan perasaan negatif akan menghasilkan perilaku negatif.

Manfaat berikutnya adalah kita jadi tahu bagaimana cara untuk mengendalikan emosi atau perasaan. Akses terhadap Amigdala dan Korteks Limbik akan menentukan kemampuan kita dalam mengontrol emosi dan mengendalikan perilaku.

Plastisitas Otak Manusia

ilustrasi sel saraf otak manusia - https://ar.thpanorama.com/
ilustrasi sel saraf otak manusia - https://ar.thpanorama.com/
Neurosains menjelaskan bahwa selama otak manusia diberikan stimulus, maka neuron-neuron atau sel-sel saraf yang ada didalamnya akan terus berkembang dan terhubung satu sama lain.

Ketika banyak sel-sel saraf yang terhubung, maka struktur otak akan membesar. Sifat kelenturan otak inilah yang disebut dengan brain plasticity atau plastisitas otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun