Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukan Soal Popularitas, Ini Hanya Solidaritas yang Melampaui Batas

2 Maret 2021   23:57 Diperbarui: 3 Maret 2021   05:07 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi. sumber dokpri

Hujan malam ini sepertinya tak mau buru-buru pergi. 

Kuputuskan membikin kopi sendiri sementara anak dan istri sedang lelap dalam mimpi. Aku teringat sebuah paketan yang diantar kurir siang tadi. Sengaja belum kubuka dan masih tersimpan rapi diatas meja televisi.

Terbesit dipikiran momen tepat nih.. baca buku kiriman pak Tjipta Effendi. Tanpa basa-basi kuambil dan membukanya ditemani malam yang lumayan dingin.

Entah datangnya darimana, tapi memang sejujurnya aku merasa bangga. Mungkin karena pengalaman pertama tulisanku dibukukan atau karena rasa persaudaraan yang tiba-tiba saja tercipta. Bisa juga karena keduanya kali yaa.. hehe..

Aku sudah dapat bocoran sebelumnya, maka dengan sedikit egois langsung kusibak halaman 248 - 249. 

halaman 248. sumber dokpri
halaman 248. sumber dokpri

halaman 249. sumber dokpri
halaman 249. sumber dokpri

Lima hari yang lalu aku membuat sebuah tulisan bertajuk "7 (Tujuh) Alasan Mengapa Menulis Itu Menyenangkan". Aku sama sekali tak pernah bercita-cita menjadi seorang penulis. Motivasi utamaku dalam menulis adalah tentang berbagi.

Berbagi tak harus dengan materi. Berbagi tak harus dengan kantong berisi. Menurutku berbagi mempunyai arti luas yang hanya bisa diterjemahkan oleh nurani.

"150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi" seolah meneguhkan definisi berbagi itu sendiri. Bayangkan saja, buku setebal 305 halaman ternyata mampu meleburkan para penulis di Kompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun