Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dua Jempol Sakti yang Menggerakkan Roda Ekonomi

19 Agustus 2020   12:30 Diperbarui: 19 Agustus 2020   12:41 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobile banking. Sumber: pymnts.com

"Ketika istri sudah tak lagi nge-mall, akan sering ada teriakan Pakeettt... di depan rumah. WASPADALAH !!! "

Sebuah tagline yang mungkin cukup 'horor' bagi anda para pria yang menyandang status sebagai 'suami di masa pandemi'. 

Pshysical distancing yang digencarkan oleh pemerintah selama 5 bulan terakhir ini tidaklah cukup berarti bagi kaum penikmat shopping. Pambatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diadopsi oleh sebagian besar provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia seolah tak mampu mengehentikan emak-emak untuk memenuhi naluri alamiahnya (lagi-lagi shopping). 

Namun tahukah anda... faktanya 'penyakit' shopping ini tidak hanya di derita oleh kaum hawa lho, bapak-bapak dan mas-mas (kaum adam) ternyata juga tidak memiliki imun cukup kuat dalam membendung laju hasrat berbelanja.

Salah satu faktor utama mengapa shopping menjadi sebuah 'wabah' yang nikmat adalah kemudahan transaksi. Di era modern saat ini, adaptasi terhadap teknologi dan digitalisasi menjadi sebuah keharusan yang mutlak dilakukan. Transaksi jual beli antara penjual dengan pembeli tak lagi harus dilakukan secara 'live'. Apalagi ditambah dengan kondisi dimana problem Covid-19 masih belum tuntas dihadapi oleh bangsa ini. 

Di banyak tempat masih ada pemberlakukan kebijakan pembatasan jam operasional baik akses jalan, restoran, tempat wisata, toko dan juga pusat-pusat perbelanjaan. Semua itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Oleh sebab itu sebagai warga negara yang bijak dan bertanggungjawab, maka kita harus mentaati, mematuhi serta melaksanakan semua himbauan pemerintah. 

Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR di Istana Presiden hari jumat (14/8/2020) mengatakan bahwa sudah banyak negara yang mengalami kemunduran, bahkan perekonomiannya mengalami resesi. 

Sebut saja Filipina yang sudah sejak awal kuartal II mengumumkan bahwa negaranya mengalami resesi karena penurunan ekonomi sampai 22 persen. 

Dampak Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN. Sumber: Trading Economics
Dampak Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN. Sumber: Trading Economics
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun