Raut muka Fian berubah seperti ada yang tertahan dan bergumang dalam hati (tumben,bu kantin bikin sambel pedesnya gak ketulungan)
"Kenapa,ko berhenti makannya" tanya Dya pada Fian,Â
"Kamu yang kenapa,bilang laper tapi cuman diliatin doang " dengan mulut yang menguap-uap kepedesan, keringat yang terus bercucuran di dahi Fian,namun Suara tertawa sedikit lirih dari depanÂ
"Mangkanya kalo makan itu ati-ati dicicipim dulu udah pedes apa belum,jangan maen ditambah-tambahin kepedesan kan...." sambil menyodorkan beberapa tisue pada Fian "
Fian melempar semyum
"Dih,aneh banget...."
"Cieeee perhatian juga ke cowo ganteng," sambil mengambil tisue ditangan Dya sambil tertawa lirih
"Dihhhh......" sambil menambah sambal pada mangkokÂ
"Dimaaaakannnn...." sambil menyolot kemuka Dya "Hmmmmm..." Dya bergumang seakan mengatakan jawabn iya
Mereka berdua melanjutkan makan,siswa-siswi lain bergantian duduk untuk makan,sekedar jajan suasana sangat rameÂ
Dya melirik kesana kemari sambil melihat jam ditangannya
