Mohon tunggu...
Mu'thasim Andi
Mu'thasim Andi Mohon Tunggu... -

Daripada bengong mending klik kompasiana, baca&komen&menulis apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anggodo Masih Saksi ?

19 November 2009   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:16 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anak saya yang sekolah di SMP pernah berkelahi dengan teman sekelasnya dan dilaporkan oleh orangtua temannya yang jadi korban ke Polsek. Anak saya dicari dan diambil langsung tanpa sepengetahuan kami yang kebetulan tidak dirumah Cuma ada adik dan kakak sepupu perempuannya yang menghubungi kami setelah di Kantor Polisi.

Akhirnya kami langsung ke kantor Polisi dan bertemu disana, setelah diproses tak kami sangka kalau anak saya dimasukkan kedalam sel tahanan untuk pengamanan kata pemeriksa, mana ada orangtua yang mau melihat anaknya berada di dalam sel tahanan, apapun akan dilakukan walau harus menguras uang pesangon yang baru saja diterima. Akhirnya mendekam di Musallah semalaman untuk menunggu proses selanjutnya. Keesokan harinya ada instruksi atasannya untuk mempertemukan kami orang tua kedua belah pihak serta dari pihak sekolah, kami terima dan bersedia untuk pertemuan tersebut karena sebelumnya kami telah sepakat damai, namun menunggu ketidakjelasan waktu kapan bisabertemu dengan atasan membuat stress dan ujung ujungnya time is money.

Ada yang menyarankan langsung aja ke atasan tapi ada pengalaman saya yang lain dimana semakin keatas semakin boros. Demikianlah menjelang sore harinya semua beres masing-masing pulang dan bergelut kembali keaktifitas biasanya sebagai warganegara.

Pengalaman ini teringat kembali, setelah mendengar semalam Kapolri mengatakan bahwa Anggodo masih jadi saksi, kok bias ya ?

apakah karena dia punya pengacara ?

ataukah karena tidak ada yang melaporkannya ?

Maaf tulisannya seperti ini apa adanya, tapi rasanya plong juga menulisnya.

Untuk anakku yang semakin akrab dengan teman berkelahinya walaupunsekarang beda sekolah, semoga kejadian tersebut menjadi pengalaman berharga baginya bukan jadi pengalaman traumatic yang membuatnya phobia pada polisi. Bagaimanapun Polisi kita perlukan, dan kelak apapun masalah kita pasti ingat/menghubungi 911.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun