Mohon tunggu...
Thariq Muhammad
Thariq Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas

I am here to write

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pelajaran Hidup dari Dunia Virtual

7 April 2023   11:49 Diperbarui: 7 April 2023   11:55 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mudah bagi kalangan umum untuk menyampingkan karakter Ezio Auditore da Firenze hanya karena dia berasal dari sebuah game dimana media itu saja sudah memiliki banyak stigma negatif, sehingga sulit bagi masyarakat untuk menganggap nya serius. Pandangan seperti ini perlu dirubah karena Ezio merupakan karakter yang memiliki lapisan yang tebal, dengan kata lain karakter ini memiliki nilai-nilai yang dalam dan dapat kita pelajari darinya.

Kita hidup pasti memerlukan arah dan petunjuk yang benar, namun siapa sangka bila hal tersebut bisa didapatkan dari sebuah permainan game. Ezio Auditore da Firenze, seorang karakter utama dari game Asassin's creed yang dirilis pada tahun 2009, 2010, dan 2016. Ia digambarkan sebagai seorang lelaki yang bijaksana, berani, dan memiliki karisma yang tinggi. ".. dia orang yang riang, melakukan apa yang ia perlu, dia punya banyak uang, banyak teman.." sebut proyek manajer Jean-Francois Boivin saat ia mendeskripsikan penokohan Ezio. Dunia Ezio memiliki fokus di Italia dimana kita, sebagai pemain, mengendalikan nya dan mengikuti ceritanya.

Seiring dengan berjalannya permainan, kita melihat bagaimana karakter Ezio Auditore ini berubah menjadi lebih dewasa dan bijakasana. Pada saat kita pertama kali dikenalkan terhadap karakter tersebut, kita dapat melihat bagaimana keras kepalanya dan sikap liar yang ia miliki. ".. Puel (producer game Assassin's creed the Ezio Trilogy re-released), menambahkan bagaimana di awal ACII (Assassin's creed II), Ezio adalah pemuda yang tidak berperasaan." 

Ezio tampak melakukan apa saja yang ia inginkan dengan tampak songong nya. Ini dapat kita lihat di dunia asli, suatu karakter dan sifat yang sering dimiliki oleh anak-anak muda di lingkungan kita bahkan masih ada orang tua yang memiliki sifat-sifat itu. Namun sifat-sifat tersebut mulai menghilang dari diri Ezio, berubah menjadi sifat-sifat yang dewasa dan berwibawa. 

"Setelah kematian ayahanda dan saudara laki-laki nya, Ezio yang telah menjadi kepala di Keluarga Audiotore mencoba untuk menjaga ibunda dan adiknya."  Sejak saat itu, Ezio menjunjung tinggi nama kehormatan dan keluarga nya. Pendewasaan inilah yang perlu dianut oleh para generasi muda sekarang. Tidak ada yang akan bertahan lama, hidup kita akan berubah dan mungkin perubahan itu tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita, jadi kita perlu beradaptasi dan menjadi seseorang dengan pendirian yang kuat dan kokoh.

"Ezio tumbuh sebagai seorang pejuang, dia seorang Assassin, dia memiliki itu di dalam darahnya. Dia sangatlah berbakat dan sepanjang jalan game ia belajar untuk menjadi pejuang yang lebih baik. Tapi yang penting bagi kita sebagai tim pengembang adalah ia menjadi manusia yang lebih baik" ucap Sebastien Puel. Inilah yang membuat Ezio terasa asli dan nyata, sehingga nilai-nilai tersebut dapat kita serap dan jadikan sebagai pandangan hidup kita. 

Suatu nilai karakter yang dapat kita terapkan pada diri kita sendiri, membentuk pendirian yang bijaksana dan pintar seperti Ezio di akhir usianya dalam game Assassin's creed Revelation. "... di Assassin's Creed: Revelations, tata krama nya dalam berbicara kepada rekrutan baru berbeda daripada di Assassin's Creed Brotherhoo. Suara Ezio lembut, seperti dia hanya memberikan kata-kata tersebut untuk telinga mereka untuk di tangkap". 

Seperti itulah perlunya kita di saat kita tua nanti, bukan sebagai seseorang yang lemah dan selalu mengganggu orang melainkan sebagai seseorang dengan pendirian yang bijaksana dan dapat disegani. Kita sering lihat banyaknya masyarakat lansia yang sering egois dan hal itu dapat mengganggu orang-orang disekitarnya. Hal inilah yang perlu ditanam di dalam diri kita, bahwa kita jangan pernah merepotkan orang lain, sifat mandiri di hari tua dan bahkan dapat mengajari generasi setelah kita.

Penokohan seorang Ezio Auditore da Firenze memiliki bobot yang nyata dan tidak jauh dengan perasaan manusia asli, walaupun perbedaanya adalah kita tidak melawan tentara Templar. Kita bisa memetik dan mengambil nilai utama dari nya, seorang pejuang dunia virtual memiliki nilai asli yang dapat diterapkan di dunia nyata. Bagaimana seseorang harus mendewasakan diri, menjauhkan diri dari pengaruh emosi, dan menjunjung tinggi kehormatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun