Mohon tunggu...
Thaniarahmawati
Thaniarahmawati Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa PGMI D3 IAIN Jember

tugas Filsafat pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan, Aliran Materialisme dan Tokoh-tokohnya

15 April 2020   18:59 Diperbarui: 15 April 2020   18:54 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

3. Menyediakan panca-panca sebagai satu-satunya alat pencapaian ilmu

4. Komposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum

5. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak

B) Variasi Aliran Filsafat Materialisme

1. Materialisme Dialetik. Materiaisme yang memandang segala sesuatu selalu berkembang sesuai dengan hukum-hukum dialektika. 

2. Materialisme Metafisik. Materialisme yang memandang dunia secara sepotong-potong atau dikotak-kotak, tidak menyeluruh dan statis. 

C) Pemikiran Pendidikan Filsafat Materialisme

Karakteristik umum materialisme pada abad 18 berdasarkan pada suatu asumsi bahwa realitas dapat dikembangkan pada sifat-sifat yang sedang mengalami perubahan gerak dalam ruang.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALIRAN MATERIALISME DALAM PENDIDIKAN 

Untuk pendidikan, materialisme memandang bahwa proses belajar merupakan proses kondisionisasi lingkungan serta menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan akademis empiris sebagai hasil kajian sains atau alam, sedangkan perilaku sosial sebagai hasil belajar. KELEBIHAN: (a) Teori-Teorinya jelas berdasarkan teori pengetahuan yang sudah umum. (b) Isi pendidikan mencakup pengetahuann yang dapat dipercaya dan di organisasi selalu berhubungan dengan sasaran perilaku. (c) Semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi pelajaran berprogram dan komprehensif. KEKURANGAN: dalam dunia pendidikan, Aliran Materialisme hanya berpusat pada guru dan tidak memberikan kebebasan pada siswanya. Baginya, Guru yang memiliki kekuasaan untuk merancang proses pendidikan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun