Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Diuntungkan Pada Putaran Kedua Pilkada DKI

15 Februari 2017   20:28 Diperbarui: 15 Februari 2017   22:41 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil menunggu perhitungan manual Komisi Pemilihan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta maka bolehlah untuk sementara dipedomani hasil quick count beberapa lembaga survey. Biasanya akurasi QC tidak berbeda jauh dengan perhitungan manual mengingat bukan hanya satu saja lembaga survey yang memeriahkan pilkada. Hasil antara lembaga survey itu pun beti alias beda tipis.

Ada yang menang masuk ke ronde kedua dan ada pula yang tersingkir. Tidak menjadi masalah serius terkait hasil perhitungan suara di alam demokrasi karena sedemikian itulah kondisi faktual aspirasi warga jakarta dalam memberikan suara di TPS. Sikap kesatria menerima kondisi factual itu patut diperlihatkan sembari meng evaluasi hasil kerja tim suskses. Selain itu ada baiknya menelaah secara lebih dalam faktor factor  apa saja yang menyebabkan pendulangan suara tidak   seperti yang diharapkan.

Masih ada pemilihan umum pemilihan umum mendatang yang bisa diikuti terutama pemilihan presiden 2019. Waktu 2 tahun adalah waktu yang cukup untuk menyusun kekuatan kembali terutama penguatan kader partai politik disemua strata kewilayahan. Pilpres lebih bergema dan bergengsi karena kursi kepala negara melebihi segalanya di banding kursi gebernur. Tanpa menyebut kemana arah tulisan awak ini tentu sobat paham kepada siapa saran awak ini ditujukan.  Inilah ungkapan hiburan bagi kita semua.

Baiklah dua kandidat akan segera berseteru head to head, Pencapaian di atas 40 % suara warga Jakarta tentu perlu ditambah mencapai paling tidak 51 %. Tidak terlalu jauh memang perolehan suara paslon yang maju ke ronde kedua namun dibalik semua itu ada beberapa hal yang menjadi kejutan jika dibandingkan dengan hasil survey sebelumnya.   Kekuatan mereka tampaknya seimbang atau sama kuat bila diibaratkan dua orang fighter di ring tinju. Cita cita berharap menang satu putaran kini telah pudar karena stock stamina belum mencapai ukuran optimal.

Sumber : Dokumen TD
Sumber : Dokumen TD
Nampaknya strategi menghadapi Pilkada yang akan dilaksanakan pada bulan April 2017 perlu di gragas lebih tajam.  Paling tidak angka 16 % akan  jadi rebutan. Tidak juga bisa diperkirakan seluruh pemilih itu akan beralih kesalah satu paslon.  Bisa saja angka ngambang  terbagi  rata atau proposional semua bergantung kelihayan strategi kampanye.  Bukan persoalan mudah  merebut hati warga yang kecewa berat bersebab jagoannya tumbang.  Satu saja doa kita  semoga mereka tidak masuk dalam golongan putih alias golput.

Nah sekarang siapa yang diuntungkan atas pelaksanakan  ronde ke dua Pilkada Jakarta. Secara guyon tadi di TPS setelah melihat hasil perhitungan suara ke arah dua putaran awak bercanda dengan petugas KPPS.  "Wah  dapat job lagi neh" . Mereka tersenyum kecut mengingat pekerjaan ini walaupun ada bayarannya namun rasa tangung jawab itulah yang menguras enerji dan pemikiran.  Ya dibuat santailah,  anggap saja lapangan kerja lima tahunan itu sebagai kebanggaan bersebab mendapat kepercayaan.  Kemudian bungkus rasa lelah itu dalam lingkup amal bhakti kepada nusa  dan bangsa.

Satu lagi jenis pekerjaan yang tersenyum adalah perusahaan percetakan kertas surat suara.  Sudah terbayang berapa keuntungan yang akan diperoleh dengan pola cetak yang lebih simple karena hanya ada dua wajah paslon di surat suara. KPU tentu serba salah juga bila di bilang tambah pekerjaan mendapat tambahan penghasilan.  Soalnya 1 atau 2 putaran pilkada tetap saja resiko tugas itu sudah diperhitungkan sejak awal menjabat sebagai abdi negara. Mungkin jadual waktu yang semakin singkat membuat  mereka  bekerja extra keras agar tidak tertatih tatih nanti di hari H.

Terakhir  yang diuntungkan adalah warga Jakarta dan sekitarnya. Analogi dengan hari libur nasional pada hari pencoblosan, apakah nanti juga warga diliburkan dari pekerjaan pada putaran kedua Pilkada Jakarta. Awak belum paham soal beginian namun seyogyanya di liburkan agar presentasi kepersertaan warga yang memiliki hak suara datang ke TPS semakin meningkat.  Itulah suara warga di TPS yang awak rekam dianatara  sorak sorai ketika petugas menyebutkan angka 1, 2, dan 3 syah kata 3 orang saksi..

Point yang ingin awak sampaikan disini adalah bahwa pesta rakyat atau pesta demokrasi menampilkan corak ragam budaya bangsa.  Anggota KPPS di beberapa tempat berkreasi dalam bentuk mengenakan busana khas pilkada.  Ada yang mengenakan busana betawi ada pula yang aneh aneh yang sebelumnya tak terpikirkan oleh para undangan.  Ya inilah satu satunya pesta didunia  minus hidangan dan minuman sehingga para undanganpun tidak memasukkan amplop ke kotak shahibul bayt kecuali surat suara.

Salamsalaman

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun