Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Literasi Melawan Pikun

26 Februari 2021   06:54 Diperbarui: 26 Februari 2021   06:57 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Pri : Lansia Gemar Baca Melawan Pikun

Alam pikiran ini penuh dengan buku. Ya begitulah kehidupan semakin bergelora sejak 19 Agustus 2020 bergelut mesra bersama buku. Buku dan buku saja nan dibahas setiap saat kecuali sedang terlelap. Sampai sampai ketika ada kiriman barang datang disatu malam terdengar siabang berteriak keras dari luar pagar

"Buku ada kiriman buku" .

Itulah suara yang terdengar. Bergegas keluar rumah menghampiri si abang kurir JNE.

"Ada kirimnan 15 kg Duku untuk Pak Thamrin Dahlan dari Ibu Rizka Irani Prabumulih"

Masya Allah. Ternyata Duku bukan Buku

Rasa syukur tak terhingga atas nikmat karunia Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa mengantarkan awak kepada kegiatan literasi bermanfaat. Bisa jadi inilah takdir. Aktif Menulis sejak pensiun 2010 memberikan suasana kehidupan nan gemerlap tiada tara. Inilah kehidupan baru setelah lebih 30 tahun berkutat pada pekerjaan abdi negara.

Bisa dibayangan bagaimana seorang Anggota Polri aktif berpangkat Komisaris Besar membunuh waktu ketika berubah status menjadi purnawirawan. Memang ada pekerjaan sampingan sebagai Dosen namun tetap saja masih tersedia waktu luang nan begitu panjang.

Boleh dikatakan terjerumus atau tepatnya dijerumuskan takdir menjadi seorang penulis. Bakat terpendam seorang anak keturunan minangkabau nan menemukan suatu penghidupan baru meng asyie kan ketika pekerjaan menulis itu menjadi hobby menyenangkan.

Seketika hilanglah kerisauan persoalan menghabiskan waktu luang. Tak sempat pula awak termenung dan tercenung di depan televisi ketika tak lagi punya kantor. Lenyap penyakit nan bernama post power syndrom nan acap melanda para pensiunan bersebab kesibukan menulis walau belum menghasilkan uang.

Tak terasa hampir 11 tahun berselang. Lansia Gemar Baca Melawan Pikun . Membaca kemudian menulis adalah padanan serasi pekerjaan peradaban. Setelah karya tulisan demi tulisan di media sosial semakin banyak maka lanjut menerbitkan buku.

Menghimpun dan mengumpulkan tulisan nan terserak kemudian menjilid nya maka jadilah sebuah kitab. Sejatinya buku adalah muara dari tulisan. Syahlah seorang penulis memiliki Mahkota ketika di cover buku tencantum nama dan barcode ISBN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun