Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Pancasila Tercabik-cabik

1 Juni 2020   08:33 Diperbarui: 1 Juni 2020   08:46 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila mu hanya ada di buku
dan....
buku itu telah tercabik-cabik
Pancasila mu tiada bermakna manfaat
tak bernilai dalam peranmu wahai oknum pengemban amanah rakyat
segeralah pergi dari negeri ku
ya itu lebih baik bagi kami
(juga bagi mu tuan dan nyonya)

Pancasila sejati adalah nyawa kami
biarlah ku amalkan Pancasila dengan cara kami
sesuai amanah pendiri negeri ini
menuju NKRI nan berwibawa di luar negeri sana
negeri aman sentosa sejahtera rakyat  rukun damai bahagia merdeka

Pancasila mu ter cabik cabik, tuan dan nyonya
tidak dengan Pancasila ku
Pancasila mu hanya ada di buku
tidak dengan Pancasila ku
Pancasila mu hanyalah slogan basi
tidak dengan Pancasila ku

padahal Pancasila ideologi bangsa "kita"
segan aku menyebut mu dengan kita
'krna Pancasila bagi mu hanyalah kata kata
Pancasila bagimu hanya basa basi
Pancasila mu 'tlah kehilangan "ruh"

lihatlah sila demi sila
'knapa masih saja ada anak negeri bertikai
mana peran mu tuan dan nyonya

sila ketuhanan yang maha esa
tikai demi tengkar bergema antar agama
mana peranmu nyonya dan tuan

sila kemanusian yang adil dan beradab
kriminalisasi dan pelanggaran HAM merebak di nusantara
dimana peranmu tuan juga nyonya

persatuan Indonesia
sepertinya negeri ini mau bubar jalan
dimana peran mu nyonya dan tuan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
dikau bermusyawarah hanya dengan partaimu, sementara unjuk rasa rakyat sebagai bentuk derita tampaknya sia sia
dimana peran mu tuan juga nyonya

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
kesejahteraan hanya di sekitarmu, bukan bagi rakyat
'knapa demikian tuan kenapa nyonya juga nona
entahlah, apa jawabmu,......

Narasi Pancasila abadi tertempel di dinding ruang kerjamu dan juga ruang rapat...
Tidak didadamu wahai bapak ibu nun jauh disana 

Salam salaman

BHP 1 Juni 2020
TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun