Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wahai BPIP, Mulailah Bekerja dengan Sila Ketuhanan yang Maha Esa

13 Februari 2020   06:58 Diperbarui: 13 Februari 2020   07:28 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok metropolitan.com

Takdir kita hidup dan berkehidupan dalam keberagaman. Beda Suku Agama Ras dan Antar Golongan. Bersyukur kita dipersatukan oleh Pancasila. Ideologi Pancasila anugrah Tuhan Yang Maha Esa

Pemikiran mulia luar biasa atas kesepakatan para pendiri bangsa.  Wasiat mukjizat tiada tara.  Dapat diterima rakyat seluruh musantara

Apa dasar The Faunding Fathers meletakkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama?  Makna filosofi adalah ketika seluruh rakyat Indonesia melaksanakan semua perintah agama berdasarkan pedoman kitab suci masing masing maka damailah negri ini.

Sesungguhnya Agama mengajarkan kebaikan dan toleransi seperti dijabarkan dalam 45 Butir Butir Pancasila.  Sejatinya kita samua basodara.  Ketika rakyat telah menjalankan ibadah maka semakin mudahlah baginya melaksanakan sila sila

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Bahwa Sila Pertama adalah pondamen ideologi Pancasila. Landasan nan kokoh ibarat bangunan piramida dan candi borobudur nan kuat tahan goncangan gempa

Sila Pertama menopang 4 Sila akan melahirkan keyakinan setiap warga negara bahwa walau kita ditakdirkan berbeda beda namun kita mampu menciptakan suasana damai aman sejahtera.

Keberagaman adalah domain Tuhan Yang Maha Pencipta.   Setiap detik dilahirkan kemuka bumi bayi bayi berkulit hitam berkulit putih dan berkulit sawo matang laiknya orang Indonesia bahkan ada yang berambut pirang.  Itulah takdir tak terbantahkan kenapa lagi dipersoalkan perbedaan perbedaan itu. 

Manusia tidak bisa memilih dimana dia akan dilahirkan dan dari rahim ibu siapa. Semua sudah Final di sisi  Kekuasan Mutlak Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu adalah bijak memandang keberagaman dan perbedaan itu sebagai sesuatu hal yang wajib ikhlas diterima emlalui bimbingan Agama. . Dari pemahaman ini lahir sikap toleransi. 

Peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) hendaknya memulai penggalakkan dan membumikan Pancasila melalui Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua akan menjadi lebih mudah ketika para pemuka agama di perankan optimal membina umatnya sesuai ajaran masing masing

Pemuka Agama adalah pasak bumi dalam ketaatan dan doa.  Membina dan mengajarkan kebaikan menebar kedamaian.  Jangan justru sebaliknya para pemuka agama di kesampingkan

Pancasila adalah anugrah Illahi untuk keutuhan Bangsa Indonesia. Ketika setiap warga telah beriman dan bertaqwa maka dapat dipastikan mereka sadar sebagai manusia beradab (sila ke -2), menjaga persatuan (sila ke - 3), bermusyawarah untuk mufakat memecahkan masalah (sila ke - 4).

Dengan demikian kedamaian akan segera tercipta menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila ke - 5). Para Pemimpin Negara khususnya BPIP sudah paham betapa pentingnya Sila Pertama. Itulah tugas anda, laksanakan amanah agar bangsa ini tidak tercerai berai ....

Salamsalaman

TD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun